Mohon tunggu...
efyd
efyd Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Peminat Sastra Inggris\r\nPernah tinggal di Bandung, Kudus, Situbondo, Pekanbaru, Bintan, Batam\r\nKembali berdomisili di Padang pada awal 2012\r\nBlog pribadiku :http://belajar-mengatur-uang.blogspot.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menanamkan Budaya Membaca Sejak Dini

17 Februari 2011   10:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:31 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada kesempatan kali ini saya hanya ingin sharing sesuatu yang sebenarnya bukan inovasi. Tapi, harus atau memang sudah seharusnya dilakukan oleh kita sebagai orang tua. Kita sadar, pendidikan yang diterima di sekolah sejatinya kurang memadai. Di antara kita, mungkin ada yang mencoba  untuk membantu anak untuk mengoptimalkan kemampuan dalam meningkatkan prestasi belajar. Salah satunya adalah menanamkan budaya membaca anak sejak dini. Sebab dengan rajin membaca, minat dan kemampuan menyerap ilmu pengetahuan secara umum akan meningkat. Itulah yang kita kawal jika memang kita concern dan peduli akan masa depan pendidikan anak. Ini lah langkah-langkah awal yang dianjurkan :

  1. Bawalah anak untuk mengunjungi Perpustakaan terdekat. Dengan demikian akan tertanam dalam benaknya bahwa Perpustakaan baginya adalah tempat terbaik di dunia ini untuk dikunjungi. Perpustakaan merupakan gudang ilmu pengetahuan. [caption id="attachment_91374" align="aligncenter" width="300" caption="Minta dia membaca Term and Conditions"][/caption]
  2. Pilihkan untuknya buku-buku yang sesuai dengan usia dan kemampuannya dalam menyerap ilmu pengetahuan. Untuk model yang kita pilih ini, buku yang cocok tentu saja untuk anak TK di mana bukunya tidak begitu padat dengan tulisan ( banyak gambar ) [caption id="attachment_91382" align="aligncenter" width="300" caption="Memilih dan Memilah Buku yang Sesuai"]
    1297937332307201734
    1297937332307201734
    [/caption]
  3. Jika selama ini Anda jadi panutan baginya, perkenalkan juga  tokoh di luar rumah yang juga memiliki kegemaran yang sama dengan orang tuanya. Misalnya tokoh dalam foto di bawah ini. Dalam pikirannya akan tertanam bahwa ternyata hobi membaca itu adalah hobi yang positif. Dan universal. [caption id="attachment_91378" align="aligncenter" width="300" caption="Perkenalkan dengan Duta Baca"]
    1297937228665185659
    1297937228665185659
    [/caption]
  4. Menanamkan disiplin, di sini diberi contoh bahwa peminjaman buku pustaka dibatasi dalam waktu tertentu.Dengan demikian, anak menyadari dari awal tentang kedisiplinan, otomatis dia akan berusaha menamatkan isi buku sebelum waktu peminjaman habis. [caption id="attachment_91383" align="aligncenter" width="300" caption="Belajar bertanggung jawab"]
    12979373931180844385
    12979373931180844385
    [/caption]
  5. Mintalah anak untuk belajar menceritakan isi buku yang telah dibaca, untuk melatih dirinya dalam mendapatkan pesan yang terkandung dalam sebuah buku. Tak usah panjang-panjang, cukup apa yang diserapnya saja, meski satu kalimat. Ini untuk melatih daya ingat dan membentuk kebiasaan mengambil intisari dalam sebuah buku. [caption id="attachment_91386" align="aligncenter" width="300" caption="Menceritakan kembali isi buku"]
    12979370671359526630
    12979370671359526630
    [/caption]
  6. Jika sudah mahir membaca, latihlah dia untuk menuliskan apa yang sudah dibaca. Minimal,buatlah pertanyaan sederhana dan anak akan menjawab dalam kalimat singkat, minimal satu kata. [caption id="attachment_91389" align="aligncenter" width="300" caption="Menulis sepatah dua patah kata"]
    1297937314634494696
    1297937314634494696
    [/caption]

Mungkin tidak semua uraian di atas dapat dilakukan  mengingat situasi dan kondisi yang berbeda, tapi paling tidak langkah-langkah itu sudah lazim. Upayakan juga agar anak tidak cepat jenuh, dengan mengajaknya bermain dan bercerita. Mudah-mudahan bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun