Mohon tunggu...
Ilmi Nuraini
Ilmi Nuraini Mohon Tunggu... Arsitek - 🌜

Mari berimajinasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Putus Asa, Mari Melihat Amry Gunawan

11 Februari 2020   22:01 Diperbarui: 11 Februari 2020   22:13 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sering mendengar dari tetangga tentang usaha mereka seperti roller coaster. Cerita mereka begitu menyedihkan karena tidak hanya usaha mereka yang gagal tetapi istri, suami ataupun keluarganya meninggalkan mereka. Keluarganya hanya menginginkan kesenangan dan tidak mau merasakan susah.
Putus asa menjadi salah satu hal yang mungkin akan dirasakan oleh mereka yang melakukan usaha kemudian gagal, mereka yang berusaha mencapai cita - cita tetapi gagal juga. Setelah itu akan ada saatnya menghela nafas kasar.

Apakah hanya putus asa yang bisa dilakukan? Setelah membaca biografi salah satu tokoh inspiratif membuat saya merasa berpikir kembali mengenai putus asa. Amry Gunawan, seorang pendiri Rabbani toko kerudung dan busana muslim yang terkenal di Indonesia. Menjadi Pemiliki Rabbani bukanlah suatu hal yang mudah untuk diraih oleh beliau. Kehidupannya dulu juga tidak seenak dibayangkan. 

Berawal bekerja menjual kaset dan buku - buku Islam di Bandung, beliau mencari kesempatan berjualan sebab saat itu masih jarang pemasok buku ke Bandung. Usaha ini beliau jalani dengan sungguh - sungguh hingga balik modal dan keuntungan yang lebih. Namun, usaha ini tidak bertahan lama. Usahanya ini mengalami penurunan dan pemasukkan berkurang sementara usaha ini menjadi sumber nafkahnya.

Tetapi, bukan putus asa yang dilakukannya saat itu. Beliau mencari cara apa yang bisa dilakukannya. Akhirnya beliau memutuskan untuk berjualan kerudung dan busana muslim dengan memanfaatkan keterampilan istrinya menjahit. Usahanya ini tidak langsung berjalan baik, banyak karyawan yang keluar karena terjadi perubahan produk yang kurang yakin akan berhasil. Namun, Amry Gunawan tetap melanjutkan usahanya hingga akhirnya sukses membangun Rabbani.

Sedikit kisah tersebut, membuat saya tersadar. Tidak ada waktu untuk berputus asa, yang ada adalah berpikir bagaimana untuk memperbaiki dan mencari jalan lain untuk mencapainya. Saya yakin, setiap orang pasti pernah merasakan gagal namun tidak sedikit orang yang merasakan sukses. Daripada menghela nafas kasar, mari kita lihat sosok Amry Gunawan. Yakinlah usahamu tak pernah sia - sia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun