Mohon tunggu...
20046 Batarasidabutar
20046 Batarasidabutar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Ilmus Sosial dan Ilmu Politiki Universitas Sumatera Utara

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Perspektif Struktural Fungsional Sosisologi Ekologi dalam Budaya Batak Toba

16 Oktober 2022   21:11 Diperbarui: 16 Oktober 2022   21:22 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masyarakat ialah sebuah system yang terbentuk dari berbagai elemen yang saling berhubungan satu sama lain membentuk hubungan yang baik. Apabila salah satu elemen tidak menjalankan fungsinya dengan baik maka akan menimbulkan konflik bagi elemen lainnya.

Dalam teori fungsionalisme dikatakan bahwa masyarakat ialah system yang kompleks dimana masyarakat terdiri dari beberapa bagian yang saling terikat dan saling tergantung. Setiap bagian tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bagian-bagian lain. Setiap bagian pada masyarakat dapat terlihat dikarenakan bagian tersebut memiliki keguanaan yang penting dalam menjaga eksistensi dan keseimbangan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam persfektif ini ditekankan pada sikap untuk memberi sebelum menikmati. Kiranya manusia terlebih dahulu untuk merawat dan menjaga kelestarian alam sekitarnya lalu tidak mengeksploitasi bila ingin mengambil sumber daya dari alam tersebut. 

Dalam kehidupan manusia diharapkan adanya keharmonisan antara masyarakat dengan lingkungannya guna menjaga keseimbangan lingkungan dan nantinya berdampak baik bagi kelangsungan hidup masyarakat tersebut. Batak Toba memiliki kearifan budaya untuk mengelola lingkungan yang sudah menjadi bagian dari adat dan budaya dalam suku Batak Toba. Hal tersebut banyak di jelaskan dalam tulisan-tulisan sejarah yang berkaitan dengan Batak Toba.

Dalam budaya Batak Toba ada sebuah ritual yang bertujuan untuk mensyukuri hasil panen yang disebut dengan ritual Sipaha Lima. Dalam ritual ini masyrakat akan membawa seekor kerbau ke altar yang dikorbankan menjadi persembahan. Kerbau yang dijadikan persembahan dalam acara adat ini disebut dengan Horbositikko tanduk siopat pisoran. Upacara dilakukan sebagai bentuk persembahan kepada Tuhan dan alam agar kiranya dengan persembahan tersebut Tuhan akan memberikan kesuburan dan hasil yang berlimpah melalui hasil-hasil tanaman. 

Masyarakat percaya dengan melakukan upacaya ini merupakan sebuah symbol bagaimana manusia harus memperlakukan lingkungan. Jika seorang individu menebang satu pohon, maka haruslah ia menanam kembali satu pohon agar keseimbangan alam tetap terjaga. Bersahabat dengan alam  menjadi satu ajaran dan didikan yang sudah diajarkan turun temurun dalam masyarakat Batak Toba.

Tradisi menjaga alam dalam masyarakat Batak Toba juga di sampaikan dalam bentuk tarian tradisional yang disebut Tortor Pangurason. Setiap gerakan pada tortor ini memiliki makna tersendiri. Keseluruhan gerakan pada tortor ini mengandung arti bahwa hidup memiliki dua kunci, yakni aam dan kehidupan manusia.

Menjaga dan melestarikan alam dari kerusakan, bersahabat dengan alam, pembersihan desa dari bencana alam dan kiranya tidak ada bencana yang dating. Inti dan makna dari tortor ini adalah nasehat kepada masyarakat agar melestarikan alam, menjaga, dan hidup harmonis dengan alam untuk menjaga keseimbangan sehingga terjauh dari bencana. Alam merupakan suatu elemen yang sangat penting dalam kebudayaan Batak Toba. Sejarah dan budaya pada suku ini banyak berkaitan dengan alam sehingga hubungan manusia dengan alam memiliki nilai tersendiri dalam budaya dan adat istiadat Batak Toba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun