Mohon tunggu...
Evael jibran
Evael jibran Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN jakarta

Hobi saya adalah bermain futsal dan saya suka sekali dalam bermain hadroh dan saya adakah pribadi yang introvert dan konten menarik menurut saya adalah konten yang bermanfaat seperti konten pendidikan, games dan digitalisasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dakwah Literasi Dan Literasi Dakwah Dalam Berdakwah

26 Juni 2025   03:21 Diperbarui: 26 Juni 2025   04:41 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Syamsul Yakin, M.A dan Muhammad Evael Jibran
(Selaku Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

Terdapat perbedaan antara dua istilah ini, walaupun memiliki kosa kata yang Sama, namun terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya. Dakwah literasiadalah kegiatan menyampaikan ajaran Islam melalui tulisan atau media literasi, baik dalam bentuk artikel, buku, jurnal, blog, maupun media sosial. Tujuannya adalah menyampaikan nilai-nilai Islam secara edukatif dan informatif dengan pendekatan bahasa yang mudah dipahami masyarakat luas.1 Adapaun contoh dari dakwah literasi, yaitu menulis artikel bertema “Islam dan Toleransi” di media online, membuat thread edukatif di Twitter atau Instagram, dan lain sebagainya. Dakwah literasi menjadi sesuatu yang mulai ditinggalkan oleh beberapa dai pada zaman modern dan lebih memilih dakwah melalui ceramah maupun khutbah dikarenakan dinilai lebih efektif dan pesan yang disampaikan dapat langsung diterima oleh para audience yang mendengarkannya. Padahal. Anjuran untuk melakukan dakwah melalui literasi atau tulisan telah termaktub dan dijelaskan oleh Allah di dalam Q.S. Al-Alaq ayat 1-5 yakni terdapat kata iqra yang berarti membaca. Penafsiran ayat tersebut diartikan sebagai perintah untuk belajar dari sumber pengetahuan dengan cara membaca.2

Sedangkan Literasi dakwah berartikan kemampuan seorang dai dalammemahami, mengolah, dan menyampaikan pesan dakwah secara kontekstual dansesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ini mencakup pemahaman terhadap isi dakwah,metode dakwah, serta menyesuaikan materi dengan audiens.

Di era digital yang serba cepat ini, arus informasi begitu deras mengalir ke

tengah kehidupan masyarakat. Setiap hari kita disuguhi berbagai macam berita, opini, dan konten dari media sosial, portal berita, hingga aplikasi percakapan. Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar bersifat benar dan bermanfaat. Banyak juga informasi yang keliru, menyesatkan, bahkan memicu konflik dan kesalahpahaman. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi umat Islam, khususnya dalam konteks dakwah. Di sinilah pentingnya mengangkat kembali konsep dakwah literasi dan literasi dakwah sebagai dua hal yang saling melengkapi.

Dakwah literasi berarti menjadikan dakwah sebagai sarana untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kemampuan literasi, khususnya literasi informasi. Umat perlu diajak untuk lebih cermat dalam menyikapi berita yang mereka terima, tidak langsung percaya begitu saja, dan selalu berusaha melakukan klarifikasi atau tabayyun. Dengan literasi yang baik, umat tidak hanya akan menjadi konsumen informasi, tetapi juga mampu menjadi filter yang kritis, tidak mudah terprovokasi, dan bijak dalam membagikan informasi.3

Di sisi lain, literasi dakwah berbicara tentang bagaimana proses dakwah itu

sendiri dilakukan secara cerdas, mendalam, dan relevan. Dakwah yang hanya berisi nasihat tanpa disertai pemahaman yang kuat tentang konteks zaman akan sulit diterima oleh generasi saat ini. Maka, para dai dan pelaku dakwah perlu membekali diri dengan kemampuan literasi keislaman yang memadai—memahami dalil secara benar, mengetahui cara menyampaikannya dengan metode yang bijak, dan mampu berdialog dengan berbagai kalangan. Literasi dakwah juga mendorong terbukanya ruang untuk diskusi, refleksi, dan pencarian ilmu yang berkelanjutan.

Penerapan literasi dakwah dan dakwah literasi dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan melalui beberapa langkah konkret. Masing-masing langkah ini bisa dimulai dari diri sendiri, lingkungan sekitar, hingga ruang digital yang kita gunakan setiap hari.

1) Membiasakan Tabayyun Sebelum Menyebarkan Informasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun