Lumayan. Pengunjung bilik saya di Kompasiana cukup banyak. Ya, bulan ini, mengacu pada tampilan angka di akun saja mencapai 52.629 pembaca. Kompasianer yang memberikan “suara” ada 3.350 orang. Cuma saya tidak menghitung berapa yang memilih aktual, berapa yang memilih tidak menarik. Malahan ada 1.158 komentar.
Apa saja yang saya tulis? Macam-macam. Seenak benak saya saja. Sedang kepincut politik, ya, menulis tentang politik. Tengah tersengsem olahraga, saya anggit artikel olahraga.
Artikel viral ada 16 buah. Ini yang terbanyak. Menyusul artikel politik (11), bahasa (5), edukasi (3), hobi (3), puisi (2), musik (2), bola (2), hukum (2), pemerintahan (2), media (2), diari (2), hobi (2), serta bulutangkis, ekonomi, makanan, hukum, pemerintahan, sosbud, love, worklife, karier, humor, dan humaniora masing-masing 1 artikel.
Apa rahasia di balik produktivitas yang “ajaib” itu? Iseng. Itu jawaban saya. Daripada bengong lebih baik menulis; daripada melamun kosong lebih baik saya melamun buat mencari gagasan.
Saya kalau sakit, ya, begitu. Kalau istri lagi di depan mata, saya bermanja-manja. Minta pijitlah, minta saudade alias memainkan jari-jemari di sela-sela rambutlah, macam-macam. Istri pergi, saya membaca. Memangnya hanya orang sehat yang boleh manja-manjaan dengan pasangan?
Yang tidak boleh manja-manjaan itu, ya, orang yang belum punya pasangan. Gawat darurat nanti jadinya. Maka dari itu, sakitlah biar produktif. Hehehe. Abaikan anjuran itu. Saya saja kangen sehat, kok. [kp]
Silakan klik juga: Sebuah Seni Berpikir Negatif