Tahun lalu, Minggu (10/12/2017), Mourinho mengamuk saat derbi Manchester digelar di Old Trafford. Kala itu, tetangga sekota yang dinamai Ferguson sebagai "Tetangga Berisik" benar-benar berisik, sampai-sampai Mou menyambangi ruang ganti pemain tamu.
Peristiwa itu tenar sebagai "Tragedi Botol Air dan Susu". Kedatangan Mou yang temperamental disambit botol air dan susu oleh pemain City yang tengah bernyanyi dan berdansa merayakan kemenangan. Bagaimanapun, mengangkangi MU di kandangnya dengan skor 2-1 bukanlah perkara mudah.Â
Kisruh makin kusut saat kiper tamu, Ederson Moraes, bersitegang dengan Mou. Silat lidah di antara mereka kontan merembet. Staf dan pemain dari kedua kubu terlibat jual beli cacian. Menurut Mou, pemain City memutar musik amat kencang sehingga bising ke mana-mana. Bagi Mou, City kurang hormat kepada tuan rumah.
Persaingan Setan Merah (MU) dan Malaikat Biru (Manchester City) sudah berlangsung sejak lama. Perseteruan tim sekota itu kian sengit tatkala Pep Guardiola menerima pinangan City pada 2016, sedangkan Mourinho lebih dahulu menukangi United setelah dipecat sebagai pelatih Chelsea.Â
Sebelumnya, mereka terlibat permusuhan sengit di La Liga Spanyol. Pep melatih Barcelona, sementara Mou mengasuh Real Madrid.
Pada 1996, Mou bertemu Pep di Barcelona. Bobby Robson yang saat itu melatih La Blaugrana tidak bisa berbahasa Spanyol. Mou pun didaulat menjadi penerjemah, padahal usianya kala itu baru 33 tahun.Â
Setelah pensiun sebagai pemain, Pep beralih profesi menjadi juru racik strategi alias pelatih. Ia dipercaya menukangi Barcelona B, kemudian naik kelas membesut tim inti Blaugrana. Di kubu rival, Real Madrid dilatih oleh Mou.
Perangai keduanya bagai langit dan bumi. Mou terkenal songong dan sengak alias bermulut besar, sedangkan Pep berpenampilan kalem dan tenang alias anteng. Mulut besar memang sudah ciri khas Mou. Itu pula yang kerap memantik perselisihan Mou dengan pelatih lain.
Pada laga pertama Pep melawan Mou di La Liga, 29 November 2010, tepatnya pada jornada ke-13, tim racikan Pep mencukur tim besutan Mou dengan lima gol tanpa balas. Dendam Mou berkobar. Sayang, Mou gagal membalas kekalahan telaknya saat Barcelona bertandang ke kandang Madrid. Skor akhir laga yang digelar pada 16 April 2011 berakhir imbang 1-1.