Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Gadis Penuh Cinta

17 Oktober 2018   09:06 Diperbarui: 18 Oktober 2018   04:13 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

"Kampusmu berhantu!"

Sabda merasa sangat geli dan tak dapat menahan ketawa. "Aneh!"

"Kenapa?"

"Hantu kamu percaya!"

"Apa agamamu?"

"Hantu tidak ada hubungannya dengan agama."

"Hantu itu gaib. Rata-rata umat beragama menyembah yang gaib!"

"Bukan berarti menyembah hantu!"

"Nenek tadi sudah renta," kata gadis itu pelan, seperti sengaja mengalihkan pembicaraan. "Suaminya sudah tiga tahun sakit, hanya bisa berbaring tanpa daya di ranjang. Nenek itulah yang banting tulang mencari uang demi menebus obat suaminya dan makan mereka sehari-hari. Kemarin, kiosnya di Stasiun Citayam diratakan dengan tanah. Padahal baru seminggu lalu dia lunasi sewa perpanjangan kiosnya. Secara religius," ujarnya sambil menoleh kepada Sabda, "coba katakan dari mana tenaga nenek itu berasal sehingga dia mampu bertahan menanggung beban hidup yang sangat berat?"

Sabda tersenyum. "Secara psikologis, dorongan bertahan hidup sanggup memunculkan kekuatan tersembunyi di dalam dirinya!"

"Kamu percaya Tuhan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun