Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sosok Senyap di Balik Sukses Prancis

17 Juli 2018   18:25 Diperbarui: 18 Juli 2018   10:02 1669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: leparisien.fr

Saya lebih tua 12 tahun darinya. Dia berutang hormat kepada saya.

~ Guy Stephan, Asisten Pelatih Timnas Prancis

Kalian pasti mengenal Didier Deschamps. Si Rambut Putih, julukan Deschampas, baru saja sukses besar mengantar Prancis merengkuh Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia. Selaku pelatih, ia layak menjadi bintang. Ia piawai meracik strategi, jago meramu taktik, dan cerdas mengulik kelemahan calon lawan.

Bukan itu saja. Deschamps berhasil mengukir rekor baru bagi dirinya sendiri. Pesta Prancis di Rusia mengantarnya ke Istana Para Juara. Istana para perengkuh juara dunia selaku pemain dan pelatih. Istana yang hanya diisi segelintir orang. Hingga saat ini, termasuk Deschamps, baru tiga orang yang menetap di istana itu.

Penghuni pertama bernama Mario Zagallo. Pesepak bola asal Brasil ini meraih gelar juara sebagai pemain pada Piala Dunia 1958 dan 1962. Ketika melatih Tim Samba, ia mengantar Brasil ke singgasana juara pada Piala Dunia 1970. Tim besutannya menaklukkan Italia di babak final.

Penghuni kedua bernama Franz Beckenbauer. Pemain tangguh ini berhasil mengangkat piala pada Piala Dunia 1974. Sebagai pelatih Jerman, dua kali ia mengantar Tim Panser ke babak final. Pada Piala Dunia 1986, anak asuhnya ditundukkan Argentina di babak final. Pada Piala Dunia 1990, giliran tim besutannya mengandaskan impian Tim Tango. Balas dendam yang sempurna.

Namun, tulisan receh ini ditujukan bukan untuk mengungkap kefasihan Deschamps dalam meracik strategi. Bukan pula dihajatkan untuk menyingkap kesahihan Si Rambut Putih mengungkit dan mengangkat moral anak asuhnya.

Tulisan ini diniatkan untuk mengulik sisi lain yang, barangkali, luput dari intaian media.

Dia lebih daripada sekadar asisten. Dia bisa beradaptasi dengan saya. Dia tahu kapan dia harus membiarkan saya bernapas. Dia tahu bagaimana mengatakan tidak.Kami bertukar banyak hal. Dia adalah orang yang memiliki pengalaman tingkat tinggi. Saya percaya kepadanya secara membabi buta.

~ Didier Deschamps, Pelatih Timnas Prancis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun