Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar Melawan Rasa Takut pada Timnas Meksiko

18 Juni 2018   05:02 Diperbarui: 26 Mei 2019   14:50 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lozano merayakan golnya ke gawang Jerman. (Foto: sport.ndtv.com)

Sejarah terulang. Juara bertahan tumbang di laga pertama. Jerman tengah merasakan kekalahannya.

Terpujilah Tuhan yang memberkati manusia dengan rasa takut. Terpujilah pula orang-orang yang mampu mengelola rasa takutnya. Bagi para pencemas, rasa takut akan memberati diri dan membunuh nyali. Bagi para pemberani, rasa takut justru memantik kewaspadaan.

Begitulah kiranya petuah Juan Carlos Osorio, pelatih Meksiko asal Kolombia, kepada Andres Guardado dan kawan-kawan. Betapa tidak, mereka segrup dengan Jerman, Swedia, dan Korea Selatan. Bukan hanya itu, mereka langsung melawan Jerman pada laga pertama. 

Empat bintang di dada kiri berarti empat gelar Juara Dunia. Datang ke Rusia sebagai peringkat pertama Rangking FIFA. Rumah-rumah taruhan pun menaruh Jerman selalu pada urutan teratas. Tim dari Eropa itu dihuni pemain-pemain bintang yang bergelimang prestasi, baik di timnas maupun klub.

Selain itu, Meksiko hanya sekali menang melawan Jerman dalam 11 pertemuan. Itu pun diraih pada laga persahabatan. Dalam turnamen resmi, Piala Dunia dan Piala Konfederasi, Meksiko selalu kalah. Sungguh statistik yang jomplang. Menang bagi Meksiko ibarat kodok menginginkan bulan. 

Tentu saja ada rasa takut. Namun, ketakutan itu menumbuhkan nyali: semangat ingin menang. El Tri, julukan Timnas Meksiko, masuk ke lapangan hijau dengan kepala tegak. Mereka penuh percaya diri. Tiada raut takut, tiada wajah jeri. Mereka yakin, bola masih bundar. Mereka percaya, di balik segala yang tidak mungkin tersembunyi sesuatu yang mungkin. 

Biarkan saja Jerman unggul di atas kertas, biarkan. Tetapi belum tentu di atas lapangan. Javier Hernandez dan kolega dengan telaten merawat rasa takut dan menjadikannya penyuntik semangat. 

Tahu Diri dan Sadar Diri 

When you do nothing, you achieve everything.~ Lao Tzu 

Ada dua hal yang dapat kita pelajari dari El Tri. Pertama, tahu diri. Konsep tahu diri penting dimiliki oleh siapa saja yang berhasrat menjadi pemenang. Tahu diri berarti mengenali kelebihan dan mengetahui kekurangan. Kelebihan diperkuat, kelemahan diperkecil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun