Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tiga Saran Gareth Bale bagi Jamaah Jomlo

27 Mei 2018   15:21 Diperbarui: 26 Mei 2019   14:36 2495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin saat ini Gareth Bale sedang tersenyum. Dua gol yang dia lesakkan ke gawang Karius memastikan pesta La Decimotercero. Ya, Real Madrid berpesta. Gelar ke-13 tengah dirayakan. Pemain dan pelatih menari-nari, penggemar di seantero bumi menyanyi-nyanyi.

Barangkali saat ini Bale sedang masam-mesem. Sepanjang babak pertama ia panaskan bangku cadangan. Isco lebih dipilih oleh pelatih. Ya, bintangnya hampir redup di Los Galacticos. Rumor bakal diloak musim depan tak mengusik hatinya. Baru tiga menit menginjak rumput, tendangan saltonya mengoyak jala Karius. Gol pertamanya membuka gerbang kemenangan.

Mungkin saat ini Bale tengah semringah. Semalam kakinya selonjoran di bangku cadangan sewaktu ia diminta memanaskan semangat. Ia sambut umpan manis Marcelo dengan tendangan salto yang indah. Matanya sarat sukacita. Penggemar Real Madrid bersorak gembira.

Pertunjukan semalam di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, adalah drama bahagia bagi Bale dan tragedi duka bagi Salah. Tetapi saya tidak ingin mengulas air mata Salah. Saya ingin membesuk perasaan Bale. Matanya muara nestapa pada awal laga, bibirnya penuh tawa pada akhir laga. 

Inilah hasil kunjungan saya ke hati Bale. Ia menuturkan tiga saran sepele bagi siapa saja, terutama jamaah jomlo, yang semalam melihat aksinya.

Pertama, jangan takut jadi cadangan. Semua pemain bola pasti mengimpikan menit bermain yang banyak. Namun pelatihlah yang menentukan siapa yang turun ke lapangan sejak sepak mula. Menghuni bangku cadangan pada pertandingan sakral dan krusial tentu bukan idaman pemain sekelas Bale.

Apakah ia ngadat? Tidak. Bale biasa-biasa saja. Ia taat dan patuh pada perintah pelatih. Ia tidak delitan atau kolokan. Meskipun agak mangkel atau sedikit dongkol, ia tetap profesional. Ban serep juga cadangan bagi sebuah mobil, tetapi pengemudi akan sengsara ketika ia tiada saat ban utama kempis atau bocor.

Kadang tanpa disadari kita kerap menjadi cadangan. Di sekolah, di kampus, bahkan di kantor. Yang lain selalu jadi yang utama, kita urutan ke sekian. Kadang-kadang malah sekadar pelengkap penderita. Bale memperlihatkan bagaimana menjadi cadangan: apa yang harus dan akan dilakukan, serta bagaimana melakukannya.

Berusahalah setabah Bale yang tidak marah ketika dijadikan cadangan. Diminta mengantar ke sana-sini, disuruh ini-itu, dipaksa mendengarkan kisah bahagia yang tidak ingin didengar. Santai saja. Tidak usah banyak cakap. Diam-diam perjuangkan perasaanmu. Tunjukkan kegigihanmu. Keluh kesah tidak akan membuatmu bahagia. 

Maka buktikan bahwa kamu layak jadi yang utama dan, kalau perlu, yang satu-satunya.

Kedua, akan indah pada waktunya. Bukan rahasia lagi, bintang paling disorot di Los Blancos adalah Ronaldo. Bale tidak iri atau dengki. Apalagi benci setengah mati. Ia bahkan bersedia menjadi pelayan bagi pesohor asal Portugal itu. Artinya, ia tetap bekerja maksimal meskipun berada di bawah bayang-bayang koleganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun