Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Blusukan = Berunding dan Berdamai

15 September 2014   22:13 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:36 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik "Blusukan" adalah salah satu yang membuat Jokowi/Yusuf Kalla menjadi Presiden/Wakil Presiden RI terpilih 2014-2019. Dan menurut rencana, sore ini atau sesaat lagi di Kantor Transisi, sang Presiden RI terpilih itu akan mengumumkan struktur Kabinet yang direncanakan akan terdiri dari 34 menteri. Susunan 34 Menteri dalam struktur kabinet yang diajukan Team Transisi akhirnya disetujui oleh Presiden RI terpilih Ir Joko Widodo. Menyimak jumlah Kabinet yang ramping, kita memiliki harapan bahwa kelak Presiden RI Joko Widodo bersama Wakilnya Drs Mohammad Yusuf Kalla akan lebih banyak menerapkan  sistem Blusukan dengan rakyat.

Tampaknya politik Blusukan menjawabi semua persoalan kepemimpinan bangsa Indonesia hingga saat ini.Dalam blusukan, pemimpin akan selalu bertemu dengan rakyatnya. Tak pelak bahwa pertemuan antara pemimpin dengan rakyatnya lebih kepada demi agenda perundingan dan perdamaian. Dalam Blusukan, pemimpin lebih mau berkomunikasi, membangun perdamaian dan membangun perundingan secara lebih dekat dengan rakyatnya.

Dengan adanya perundingan, maka tidak benar pandangan terhadap "dunia rakyat" sebagai massa tertutup dan statis. Namun patut diakui juga bahwa akibat perkembangan dunia informasi dan teknologi yang canggih tak pelak membuat masyarakat mencurigai perubahan. Lihat saja di Internet, dengan adanya revolusi Komunikasi dan Informasi, banyak kecurigaanpun puncul dari berbagai kalangan masyarakat. Isi kecurigaan terhadap perubahan TIK, misalnya ada pendapat yang mengatakan bahwa menulis di Blog Internet yang terbuka dan dapat diakses kapan dan di mana saja (bila ada jaringan Internet) dapat menyebabkan maraknya pencurian karya tulis orang dari Blog-Blog dan berdampak pada pemblokiran aset pribadi Penulis Blog atau ancaman pemberhentian kerja di unit kerjanya.

Dr John Mansford Prior dalam bukunya Kebudayaan, Iman dan Sekularisme (Nusa Indah: 1996) mengatakan bahwa dalam perubahan dunia yang terbilang cepat, selalu ada kelompok masyarakat yang "mencurigai" perubahan. Kini banyak gejala dalam masyarakat telah menunjukkan bahwa masyarakat mulai "mencurigai" perubahan. Mereka memata-matai semua perubahan yang muncul dari sistem Online atau Internet. Dalam Kecurigaan ini, individu sering "menghilang' dalam kelompok.

Untuk kawasan-kawasan di mana kepemimpinan adat lebih berperanan dalam perubahan yang berlangsung cepat, terdapat kecenderungan bahwa para pemimpin adat akan semakin otoriter, cenderung memerintah dan bukan berunding. Sifat otoriter dan cendrung memerintah akan membuat orang semakin marginal dan miskin. Tampaknya kita yakini bahwa melalui politik Blusukan, Presiden Joko Widodo dan Wakilnya akan mampu mengubah paradigma berpikir dan berperilaku itu dari kecenderungan untuk memerintah dan otoriter kepada kemauan dan keikhlasan untuk melakukan politik berunding dan berdamai dengan dan dalam masyarakat.

Dengan semangat blusukan atau berunding dan berdamai maka masyarakat akan semakin maju dan makmur. Politik blusukan memang cara lama seperti yang pernah dilakukan dalam masa Orba yakni Turba, namun di tangan Joko Widodo, politik blusukan akan memperoleh kebaruan dalam semangatnya dan juga kebaruan dalam cara mengungkapkannya. Dengan cara berunding dan berdamai, Indonesia akan mencapai kesejahteraan lahir dan bathin.


______________________________

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun