Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kedigdayaan Kebudayaan Mesopotamia

10 April 2023   09:55 Diperbarui: 14 April 2023   22:01 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Negara kuil Mesopotamia (Sumber foto: iStockphoto.com).

Ketika kita membaca sebagian Alkitab Perjanjian Lama secara amat jelas menunjukkan pengaruhi kuat tekanan budaya Mesopotamia di Asia Barat atas sejarah Yahudi. Oleh sebab itu kita harus memahami budaya Mesopotamia sebagai budaya sangat tinggi yang sudah lahir lebih dahulu kala itu. Meskipun dilihat sebagai ancaman oleh bangsa Yahudi tetapi budaya Mesopotamia adalah wujud pencapaian peradaban manusia yang membanggakan dunia. Bangsa-bangsa pembentuk kebudayaan Mesopotamia adalah bangsa Sumeria -Akkadia -Guti - Elam - Amori - Asyur - Khaldea - Persia - dan Makedonia. Bangsa-bangsa inilah yang memenciptakan kebudayaan Mesopotamia yang dianggap sebagai penjajah dan pengancam orang Yahudi zaman Perjanjian Lama.

Kebudayaan Mesopotamia muncul di daerah dataran luas yang sangat subur di antara Sungai Tigris dan Sungai Eufrat yang berjaya di dunia dari tahun 5000 SM sampai 330 SM di negara-negara yang sekarang disebut Irak dan sebagian Suriah dan Iran. Kebudayaan Mesopotamia adalah the cradle of civilization atau asal muasal peradaban dunia yaitu peradaban di wilayah yang pada tahun 5000 tahun lalu manusia mulai mengembangkan sistem penulisan. 

Alkitab Perjanjian Lama ditulis atas pengaruh kuat tekanan kebudayaan Kerajaan kuno Babilonia baru yang sangat tinggi menguasai seluruh Mesopotamia dan Yudea di bawah raja Nebukadnezar Agung cucu raja Hammurabi pada tahun 587 SM. Orang-orang Yahudi yang berpindah-pindah selalu menganggap Mesopotamia/Babilonia sebagai penjajah dan pengancam kedaulatan mereka. 

Pembangunan Babilonia baru dilakukan tahun 600 SM di bawah raja Nebukadnezar Agung (604-562 SM) adalah puncak kejayaan kebudayaan Mesopotamia. Ia membangun Babilonia baru. Kota Babilonia mencapai luas 3 mil persegi dan dikelilingi tembok tebal juga jembatan batu sangat indah di bangun di atas sungai Eufrat. Juga ia membangun Gerbang Ishtar yang sangat terkenal itu.

Pada masa Nebukadnezar menara Babel dibangun. Menara Babel disebut Zigurat Etemenanki yang dianggap sebagai batas antara langit dan bumi. Di sebelah menara Babel dibangun kuil dewa Madruk dewa utama orang Khaldea. Dewa Madruk mula-mula adalah dewa badai. Tetapi sesungguhnya bangsa Mesopotamia menyembah banyak dewa seperti: Sin (dewa bulan) - Enlil (dewa angin) dewa Anu (dewa Langit)-Ninurta (dewa Petir)-Utu (dewa matahari)-Marduk (dewa utama dewa badai)- dewa Ashur dll. Ia juga membangun taman gantung Babilonia yang sangat terkenal. 

Nebukadnezar Agung juga menghancurkan Bait Allah yang kemudian dibangun kembali pada zaman                                         raja Darius di Yerusalem setelah ia mengusai Yerusalem. Sebagian penduduk Yahudi diasingkan ke Babilonia selama 70 tahun yang kemudian dikenal dengan nama pembuangan Babel. Dunia Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tidak memasukan Kebudayaan Mesopotamia sebagai pokok perhatian tetapi sebagai budaya ancaman dan penjajah. 

Faktor utama penyebab Budaya Mesopotamia tidak jadi fokus perhatian oleh PL adalah karena orang-orang Mesopotamia baru dilukiskan Alkitab PL menyembah banyak dewa. Tetapi orang Yahudi adalah bangsa yang tak berdaya kala itu tak dapat melawan kekuasaan Babilonia baru atas mereka. 

Keruntuhan Babilonia terjadi di zaman raja Nebodinus sebagai raja terakhir disebabkan oleh serangan bangsa Persia pimpinan raja Cyrus Agung dan sejak saat itu orang Yahudi berada di bawah kekuasaan Persia. Masa kekuasaan Persia berlangsung sampai dengan masa kekuasaan raja Darius III (336 SM-330 SM). Setelah keruntuhan Babilonia baru kaum Yahudi menginginkan kembali ke Yudea dan Yerusalem. Raja Cyrus Agung membagi wilayahnya atas Provinsi-Provinsi sedangkan Darus I membangun jalan raya sepanjang 2400 km dari Iran sampai ke Efesus (Turki). Kekuasaan Persia atas Babilonia runtuh pada zaman Darius III oleh serangan negara Makedonia di bawah Alexander Agung. Makedonia adalah salah satu pembentuk budaya Mesopotamia terakhir. 

Kebudayaan Mesopotamia khususnya pada masa kekuasaan bangsa Sumeria menempatkan imam-raja sebagai lapisan teratas. Kelak pada masa Akkadia diganti dengan pemerintahan monarki. Imam-raja adalah penguasa sipil dan religius sehingga peradaban masa Sumeria adalah peradaban negara kuil (temple states) dengan imam-raja sebagai penguasa tertinggi. 

Kebudayaan ini meninggalkan banyak warisan berharga termasuk peninggalan tertulis dan benda-benda kuno yang masih dapat dipahami dan dikembangkan sampai saat ini. Kebudayaan Mesopotamia diambil alih oleh kekuasaan Yunani dan Romawi kuno yang sangat mempengaruhi sejarah kekristenan zaman Perjanjian Baru (PB). Tetapi kebudayaan Mesopotamia patut tetap dipelajari untuk dipahami sebab kebudayaan Mesopotamia adalah salah satu wujud amat pencapaian ilmu pengetahuan dan peradaban manusia yang pernah ada dan berjaya di zaman lampau.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun