Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Peringatan Insiden Montara (1)

6 Mei 2020   07:29 Diperbarui: 6 Mei 2020   12:19 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tragedi Montara 2009 (Foto: Beritatrans.com)

    Insiden Montara terjadi pada tahun 2009 pada abad modern. Abad modern berlangsung di antara abad pertengahan hingga abad XX. Sehingga insiden Montara terjadi dalam situasi dunia menginjak peralihan ke abad pasca modern (abad XXI ke atas).

     Untunglah berhadapan dengan insiden Montara 2009, sikap dan karakter para pemimpin kita bukan menunjukkan the jungle fighter.. Karakter kepemimpinan terkuat di Indonesia ialah karakter kepemimpinan model Soekarno-Hatta. Soekarno-Hatta telah menunjukkan karakter duet kepemimpinan yang berkepribadian kuat dan berprinsip teguh pada Keindonesiaan.

     Awalnya para warga Australia ialah orang-orang Inggris yang bertahun-tahun hidup dalam pembuangan di benua Australia karena suatu peristiwa atau keadaan di tanah airnya, Inggris. Kondisi ini membuat orang Australia memiliki pandangan pesimisme terhadap manusia sehingga orang Australia lebih condong ke materialisme. Materialisme amat dekat dengan liberalisme.

     Insiden Montara 2009 menguji pendewasaan pemikiran orang Indonesia. Bidang-bidang dalam Montara dan cela Timor sudah terpisah jauh dengan bidang religius. Orang-orang modern di Montara dan cela Timor sangat menekankan kebenaran bidang-bidang ilmu pengetahuan positif dengan metode deduksi yakni: Fisika dan Matematika.

     Sehingga insiden Montara dimengerti dalam pengertian filsafat materialisme.  Guru besarnya materialisme ialah Thomas Hobbes (1588-1679) mengatakan bahwa alam semesta semata-mata adalah objektif dan material. Pikiranpun dipandang sebagai material. Sehingga kemanusiaan disangkal. Penyelidikan empiris terhadap benda-benda yang bukan konkret selain IPA, Fisika, Matematika  tidak dapat dipercayai. 

     Orang lebih percaya kepada pemikiran a priori yakni hukum sebab akibat dalam mekanisme ilmu Fisika dan Matematika untuk mencapai pengertian. Jadi orang-orang yang terlibat dalam Insiden Montara 2009 adalah orang-orang yang dikuasai oleh nafsu alamiah untuk memperjuangkan kepentingan mereka sendiri.

     Jelas, materialisme menyebabkan orang-orang Montara menyangkal kecenderungan hidup bersama manusia lain di cela Timor. Mereka menyangkal keberadaan nelayan-nelayan Indonesia. Tidak ada tempat bagi hak-hak pribadi dan hukum bangsa-bangsa. Manusia hidup dari kecenderungan-kecenderungan alam yang diatur dalam hukum alam.

     Perdamaian menurut perusahaan Montara dicari dalam kontrak-kontrak perusahaan. Oleh karena para nelayan Indonesia tidak masuk kontrak perusahaan Montara sehingga para nelayan Indonesia yang jadi korban tidak dapat memperoleh hak-hak mereka. Selama tidak ada kontrak, hak tetap tidak diberikan.

     Tanpa kontrak, segala tuntutan para nelayan Indonesia dalam bentuk gugatan class action di Pengadilan Australia hanya meminta-minta kerelaan dan kemurahan hati pihak Montara saja. Negara Australia tidak terlibat dalam insiden Montara namun negara itu menjaga keamanan di kawasan Montara dan cela Timor.

Insiden Montara 2009 Layak Dipelajari

     Pergerakan kuat bisnis migas dunia telah ada di depan mata kita sendiri, laut Timor. Konspirasi rezim ekonomi dunia terhadap ancaman pelanggaran HAM telah nyata di laut Timor. Insiden itu telah mendatangkan kerugian bagi para nelayan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun