Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menyerap Hikmah dari Kasus Bahar bin Smith

14 Maret 2019   19:52 Diperbarui: 14 Maret 2019   23:39 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habib Bahar bin Smith di Pengadilan (Foto: detik.com)

Di ruang sidang pengadilan, Habib Bahar bin Smith yang masih muda merasa tekanan akibat ketidakadilan yang menimpah dirinya. Habib Bahar bin Smith lalu menyebut nama Presiden Jokowi. "Sampaikan ke Jokowi, tunggu saya keluar dan akan dia rasakan", kata Habib Bahar bin Smith seperti dirilis Detik.com (14/03/2019). 

Secara politik, kalimat itu tentu agak menjadi ancaman bagi kubu Jokowi. Tetapi sebagai pemirsa, kita perlu menafsirkan secara cermat bahwa ada sesuatu kekuatan politik yang punya pengaruh besar di balik kalimat-kalimat yang dilontarkan Habib Bahar bin Smith.

Secara sekilas, memang ada sesuatu di balik kalimat yang dilontarkan oleh Habib Bahar bin Smith kepada Jokowi. Pernyataan Bahar bin Smith mungkin bernada "ancaman". Dengan motif politik, TKN Capres Joko Widodo langsung merespons pernyataan Bahar bin Smith.

Menurut Ace Hasan Syadzily, seperti dirilis Tribunnews (14/03/2019), Capres Joko Widodo tak ada kaitannya dengan kasus dugaan penganiayaan dua remaja yang menjerat Habib Bahar. Mengapa nama Jokowi disebutkan Habib Bahar? 

Seperti tertulis dalam media-media, Habib Bahar bin Smith adalah seorang Da'i. Hal itu berarti ia adalah seorang tokoh agama yang patut dihormati, benarkah? Biasanya begitu, tapi menurut Tim TKN Joko Widodo seperti dirilis Detik.com (14/03/2019), TKN justeru menyebut Habib Bahar bin Smith bukan tokoh agama yang patut diikuti. 

Tapi tentu saja pernyataan Habib Bahar bin Smith punya kekuatan tertentu. Idiologi itu tidak lain karena Habib Bahar bin Smith punya sikap tertentu dalam Pemilu 2019 yang akan datang. Ia adalah salah satu pendukung garis keras bagi kemenangan paslon Prabowo-Sandiaga di Pemilu 2019. Sehingga Habib Bahar bin Smith punya kesadaran tertentu terkait masa depan negara. Habib Bahar tahu bahwa kasus hukum yang melilitnya bukan sekedar dakwaan penganiayaan. Mungkinkah kebebasan dari dakwaan hukum tergantung dari sikap politik terhadap 2 paslon dalam Pemilu 2019?

Masalah dukung-mendukung salah satu paslon dalam Pemilu 2019 ini berada di balik sikap Habib Bahar bin Smith yang mengeluarkan pernyataan Bahar bin Smith 'mengancam' Capres petahana Joko Widodo. Tak mudah menyelami masalah rumit ini jika orang tahu setengah-setengah saja. Berita di media-media hanya setengah-setengah memberikan pemahaman. Tapi media besar Wikipedia memberikan kita pengetahuan yang lengkap tentang Bahar bin Smith.

Saya membaca dan meneliti baik-baik riwayat hidup, karya dan sepak terjang Habib Bahar bin Smith di Wikipedia.org pada (14/03/2019). Saya menemukan bahwa Habib Bahar bin Smith punya kaitannya dengan Habib Rizieg Shihab. Keduanya punya sikap politik yang sama dalam Pilpres 2019 sebagai pendukung Capres Prabowo-Sandi. Sejak bulan November 2018, Bahar bin Smith melakukan ceramah agama yang berisi anti Jokowi. Habib Bahar bin Smith memarahi Jamaah yang tidak memilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 lalu. Habib Bahar bin Smith melakukan ceramah anti Jokowi namun selalu dibela oleh sesama pendukung Capres Prabowo seperti Alumni Angkatan 212 dan anggota BPN Prabowo-Sandi yakni Fadli Son.

Pengadilan Habib Bahar bin Smith adalah pertaruhan sikap politik tingkat tinggi. Bisa saja, polemik sikap politik Pemilu 2019 akan membuat situasi berubah untuk kebebasan Bahar bin Smith. Kalimat-kalimat yang Bahar bin Smith lontarkan ke media-media terkait Presiden Jokowi dan PDIP masih tertulis di Wikipedia.org.

Habib Bahar bin Smith adalah seorang Da'i yang masih berusia muda. Sebagai manusia, ia tidak luput dari kesalahan-kesalahan. Ia adalah manusia biasa yang tidak sempurna. Tetapi ucapan mulut meninggalkan pesan bermakna bagi para pendengar. Sehingga ingatlah selalu bahwa janganlah menyimpan bara dendam dalam hatimu, ampunilah sesamamu maka anda pun akan diampuni. Ingatlah bahwa "mulutmu adalah harimaumu". Berdoalah agar dirimu berhati-hati dengan setiap ucapan sendiri.**

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun