Hilangnya Cabang Ilmu karena Pemanasan Global?

Tumbuhan merupakan bagian penting dari ekosistem kita. Tumbuhan merupakan produsen tingkat 1 yang berada di rantai makanan yang paling bawah. Tumbuhan yang pertama kali hidup di daratan Bumi yaitu lumut, lumut sudah hidup di daratan Bumi sekitar 470 juta tahun yang lalu. 

Makhluk hidup tertua yang sampai sekarang masih berada di Bumi sekarang pun merupakan pohon. Pohon tertua yang masih berdiri hingga saat ini bernama Methuselah yang merupakan sebuah pohon pinus di California. Tak sedikit pula jumlah pohon yang berumur ribuan tahun yang masih hidup hingga saat ini.

Tetapi bagaimana caranya agar para ilmuwan dapat mengetahui umur dari suatu pohon? Cara mengetahui umur pohon itu beragam, ada beberapa cara untuk mengetahui umur suatu pohon yang mati maupun pohon yang hidup. 

Apabila suatu pohon masih hidup cara yang paling akurat adalah mengebor batang pohon tersebut hingga mencapai bagian tengah atau inti pati batangnya dan mengukurnya jumlah cincinnya. 

Ada pula metode yang mengukur dari lingkar ulir pohon dan mengukur dari diameter pohon, akan tetapi metode-metode ini tidak seakurat metoda menghitung cincin. Metode ini merupakan sebuah cabang ilmu yang bernama Dendrochronology. 

Dendrochronology adalah studi data dari pertumbuhan cincin pertumbuhan pada pohon. Cincin pertumbuhan pada pohon ini terjadi karena meristem lateral dimana batang mengalami pertumbuhan sekunder yaitu kesamping (penebalan batang). Cincin pertumbuhan ini terbentuk karena pada musim hujan dimana kondisi tanah subur, maka cincin pertumbuhan yang terdapat pada batang pohon tersebut lebih tebal, dan pada masa musim kemarau dimana kondisi tanah kering dan kurang subur, maka cincin pertumbuhan yang ada pada batang pohon tersebut akan terbentuk lebih tipis. Sebenarnya Dendrokronologi ini mempunyai beberapa fungsi, seperti mengukur iklim pada jaman dahulu. 

Dendrokronologi dapat menentukan iklim masa lalu dari pohon terutama dari sifat-sifat cincin pohon tahunan. Properti lain dari cincin tahunan telah terbukti lebih baik daripada lebar cincin sederhana. 

Dengan menggunakan cincin pertumbuhan batang pada pohon, para ilmuwan telah memperkirakan banyak iklim lokal selama ratusan hingga ribuan tahun sebelumnya. Penanggalan bangunan dengan struktur dan komponen kayu juga dapat dilakukan dengan Dendrochronology, Dendroarchaeology adalah istilah untuk penerapan Dendrochronology dalam arkeologi. 

Sementara arkeolog dapat berkencan dengan kayu dan ketika ditebang, mungkin sulit untuk menentukan secara pasti usia bangunan atau struktur tempat kayu tersebut digunakan. Kayu bisa digunakan kembali dari struktur yang lebih tua, mungkin telah ditebang dan dibiarkan bertahun-tahun sebelum digunakan, atau bisa digunakan untuk mengganti potongan kayu yang rusak. Karena itu, penanggalan bangunan melalui Dendrochronology membutuhkan pengetahuan tentang sejarah teknologi bangunan. 

Banyak bentuk bangunan prasejarah menggunakan "tiang" yang seluruhnya batang pohon muda, di mana bagian bawah tiang telah bertahan di tanah, ini bisa sangat berguna untuk penanggalan.

Jadi, karena perubahan musim yang rutin setiap tahun berganti dalam beberapa bulan, maka metode menghitung cincin pertumbuhan batang pada pohon dikatakan metode yang paling akurat dalam menghitung umur suatu pohon, tetapi benarkah hal tersebut?