Mohon tunggu...
169_Ino Tri Wahyuningsih
169_Ino Tri Wahyuningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunya kesenangan berupa jalan-jalan, kuliner, dan berbelanja.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Tekanan Hidup di Tempat Rantau Menyebabkan Kerusakan Mental Mahasiswa?

26 November 2022   20:17 Diperbarui: 26 November 2022   20:37 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perlahan-lahan pandemi telah usai, kegiatan sudah banyak yang dilakukan secara offline. Terutama perkulihan sudah aktif dilakukan pembelajaran di kampus. Banyak sekali mahasiswa rantau yang harus memulai kehidupan barunya di tempat perantauan. Akan tetapi, menjadi anak rantau bukanlah suatu hal yang mudah. Banyak sekali anak rantau yang mengalami penurunan Kesehatan mental.

Kesehatan mental sangat penting dan tidak bisa diabaikan, bermula dari stress penyakit lain akan bermunculan dan bahkan bisa mengancam jiwa. 

Kesehatan mental menurut seorang ahli kesehatan Merriam Webster, merupakan suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitasnya, dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Inti dari kesehatan mental sendiri adalah lebih pada keberadaan dan pemeliharaan mental yang sehat. (Dewi, Kartika Sari :2012)

Dikutip dari wawancara bersama Bapak M. Arifianto, S.Kep., Ns., M.Kep. Sp.Kep.J selaku dosen Keperawatan Jiwa Universitas Muhammadiyah Malang, yang di laksanakan jumat 25 november 2022 kemarin di gedung baru kampus 2 UMM menjelaskan bahwa kesehatan jiwa menurut WHO memiliki 4 kriteria yaitu bisa mengenali potensi, kemampuan mengatasi stres, bersikap produktif, dan berkontribusi untuk lingkungan. 

Beliau mengungkapkan bahwa kesehatan mental bukanlah orang yang selalu sakit jiwa seperti di RSJ atau ODGJ yang di jalanan. Adapula 3 tingkatan Kesehatan Jiwa menurut UU Kesehatan Jiwa yaitu, Sehat Jiwa ialah kondisi jiwa seseorang yang baik dan mencakup 4 kriteria WHO, Resiko atau ODMK ialah orang dengan masalah kejiwaan, dan yang terakhir adalah ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa, tambahnya.

Beliau menjelaskan bahwa bukan hanya mahasiswa rantau yang rentan terhadap masalah kesehatan jiwa seperti contohnya stress, mahasiswa yang rumahnya dekat kampus juga rentan terhadap masalah kesehatan kejiwaan lainnya), dan yang terakhir adalah  Gangguan Jiwa atau disebut ODGJ (Kondisi dimana orang yang memiliki masalah kejiwaan yang tidak bisa ditangani ).

Beliau mengatakan bahwa beliau kurang sepakat dengan stagment bahwa Mahasiswa diperantauan rentan mengalami gangguan mental yang dikarenakan hidup jauh dari orang tua dan keluarga, karena setiap orang juga berpotensi memiliki Resiko gangguan mental.

Beliau juga mengungkapkan bahwa Ada 3 Faktor terjadinya gangguan mental, Biologis, Psikologis dan Sosial Budaya. Biologis ialah Kesehatan diri kita, memiliki riwayat penyakit apa, memiliki penyakit bawaan atau tidak, Kecukupan nutrisinya baik atau tidak.

Psikologis seperti riwayat kebahagiaan kehidupan mereka dari lahir hingga sekarang, semakin seseorang tidak bahagia orang itu faktor psikologis ini akan semakin banyak.

Tidak semua Mahasiswa rantau memiliki masalalu yang tidak bahagia dan traumatis yang tinggi, bisa juga Mahasiswa yang bukan Perantauan tersebut memiliki masalalu yang tidak bahagia dan traumatis yang tinggi, Seperti Perceraian orangtua, Perselingkuhan dari orangtua, Kehilangan anggota keluarga, Hal tersebut tidak hanya terjadi kepada Mahasiswa perantauan, mahasiswa tidak merantaupun bisa mengalami masalah tersebut. 

Sosial budaya ialah mencakup kegiatan sosial dan interaksi kepada seseorang. Pada mahasiswa perantauan dapat memiliki Gangguan dalam faktor sosial budaya, seperti Jauh dengan orangtua, memenejemen uang, sulitnya beradaptasi dengan lingkungan dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun