Mohon tunggu...
Indah Sari
Indah Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

Mahasiswi KKN DR UINSU 2020 . Kelompok 07

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jaga Jarak Dulu, Kelak Kita Bayar Rindu

13 Agustus 2020   22:21 Diperbarui: 13 Agustus 2020   22:15 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemkab Deli Serdang dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19. Bupati Deli Serdang, Ashari Tambunan Menyebutkan Pemkab sudah bergerak cepat untuk mengantisipasi penyebaran virus covid-19 ini (23/03/2020). Sebelumnya telah dibentuk Gugus Tugas. Dipinta untuk Gugus Tugas bergerak cepat dan selalu mengevaluasi hasil perkembangan situasi yang terjadi. Maka upaya yang dilakukan guna untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di Deli Serdang adalah penyemprotan desinfektan ke lokasi perkantoran maupun tempat umum, menghimbau masyarakat untuk selalu berprilaku hidup bersih dan sehat dengan rajin mencuci tangan atau menggunakan masker, tidak perlu keluar rumah jika tidak dalam keadaan penting karenanya juga harus mengikuti protocol kesehatan dimana harus dilakukan sosial distencing, serta penutupan tempat umum atau tempat wisata yang dikelola oleh Pemkab.(Medan.TribunNews, Lubuk pakam, 23 Maret 2020)

Apa itu distres psikologis?

Distres psikologis merupakan suatu kondisi penderitaan emosional yang ditandai dengan gejala depresi (kehilangan minat, kesedihan, dan keputusasaan) dan kecemasan (tegang dan gelisah). Gejala-gejala tersebut berkaitan dengan gejala somatik (insomnia, sakit kepala, kekurangan energi) yang bervariasi sesuai dengan kultur (Drapeau, Marchand & Beaulieu Prevost:2012).

Seperti yang kita ketahui, rasa panik merupakan naluri alamiah dari setiap diri manusia. Namun kepanikan yang berlebihan tentu saja akan berakibat buruk. Hal semacam ini akan menimbulkan prasangka-prasangka, bahkan diskriminasi antar sesama masyarakat. Bayangkan, setiap masyarakat harus saling menghindar, saling menuduh, dan saling bertengkar satu sama lain demi semata-mata menyalurkan rasa paniknya. Jika hal ini terus dibiarkan, yang ditakutkan nantinya, masyarakat akan mengalami Distres Psikologis.

Menurut saya, kepanikan masyarakat di tengah pandemi ini juga merupakan sebuah respons atas informasi-informasi kuantitatif yang saat ini sedang gencar- gencarnya berkembang perihal kasus Covid-19. Informasi yang belum pasti kebenarannya ataupun hoax juga ikut memeriahkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat. Jika hal semacam ini terus menerus dibiarkan, distres psikologis di tengah masyarakat akan kian menjadi-jadi.

Dikutip di laman kompas WHO Ubah "Social Distancing Jadi Physical Distancing", Apa Maksudnya? Jokowi mengatakan bahwa setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam menghadapi pandemi Covid-19. Kebijakan itu diambil berdasarkan karakter, budaya, dan situasi masyarakat di negara masing- masing. Ia pun mengaku sudah mempelajari kebijakan yang diambil tiap negara dalam menghadapi pandemi akibat virus corona ini. (Kompas.Nasional, 24/03/2020)

Mengenai hal tersebut, sejak munculnya kasus Covid-19 di berbagai penjuru dunia, daerah tempat saya tinggal, yaitu Desa Punden Rejo, Kecamatan Tanjung Morawa, masyarakatnya masih melakukan aktivitas seperti biasanya, maka sebagai antisipasinya di pinggir jalan utama desa Punden Rejo terdapat poster-poster edukasi pencegahan Covid-19 dan himbauan-himbauan dari tenaga kesehatan di puskesmas. Tetapi, di puskesmas tempat saya tinggal telah menerapkan jika ingin berobat ataupun keluar rumah harus menggunakan masker, jika hal tersebut tidak dilaksanakan maka tidak akan dilayani.

 Hal tersebut juga terbukti saat saya pergi ke puskesmas untuk membawa keponakan saya imunisasi, terdapat warga yang datang pada hari itu berkebetulan tidak menggunakan masker, dan memang diwajibkan pulang kembali kerumah untuk mengambil maskernya.

Melihat kondisi ini, wakil ketua DPRD Kabupaten Deli Serdang, (Nusantara Tarigan Silangit, S.E) bersama dengan tim PSP Fondation (Prananda Surya Paloh Fondation) membagikan beras 5 ton, ribuan masker dan takjil untuk berbuka puasa kepada warga di kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang, Senin(19/5). 

Bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan selama masa pandemic Covid-19, dan dalam kegiatan tersebut masyarakat harus terlebih dahulu mengikuti protokoler kesehatan seperti Physical distancing, menggunakan masker, dan mencuci tangan. (medanToday.com, DeliSerdang, 19 Mei 2020)

Pembagian masker kepada masyarakat kecamatan Tanjung Morawa, bersama dengan Gerakan Pemuda Nasdem (19 Mei 2020)
Pembagian masker kepada masyarakat kecamatan Tanjung Morawa, bersama dengan Gerakan Pemuda Nasdem (19 Mei 2020)
Terkait akan hal tesebut, desa tempat saya tinggal juga sudah melakukan  berbagai upaya pencegahan.  Menurut saya, kepala desa yang ada di tempat saya tinggal bergerak cepat. Sebelum Covid-19 masuk di Desa Punden Rejo, walaupun Desa Punden Rejo memiliki destinasi wisata Selfi namun tetap menjalankan protokol kesehatan yang berlaku dan memang pada saat ini, belum di berlakukan aktif kembali.  Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Martuani Sormin meresmikan Kampung Paten di Desa Punden Rejo, Kabupaten Deliserdang. Pendirian kampung ini sebagai contoh bagi desa-desa lainnya dalam meredam dan mencegah penyebaran Covid-19.  (26/6/2020). Kepala desa Punden Rejo, mengungkapkan, Desa Punden juga mendirikan ruang isolasi serta dapur umum, jika ada masyarakat yang terpapar Covid-19. (Medan,iNews.id,26/6/2020).

Terdapat tempat cuci tangan yang di bagikan perkeluarga di letakkan  di depan halaman rumah masyarakat, menyediakan bilik sterilisasi di lokasi wisata punden Rejo. Semua masyarakat taat dalam mengikuti peraturan yang telah di tetapkan. Jika ingin keluar rumah harus menggunakan masker. Dan jika tidak ada hal-hal penting tetap di rumah saja.
Perlunya gerakan social distancing untuk menyikapi perkembangan informasi terkait Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) kemungkinan besar efektif untuk mengurangi merebaknya penularan COVID-19 melalui hubungan manusia dengan manusia dengan rincian sebagai berikut: pertama, efektif menghimbau para pekerja untuk bekerja dari rumah (work from home) sebesar 75%. kedua, efektif menghimbau para pekerja untuk tidak melakukan perjalanan dinas ke luar kota sebesar 84% (Utama, 2020). Ketiga, efektif menumbuhkan minat baca untuk lebih banyak mencari dan membaca berita koran/majalah/Internet/TV sebesar 68%. Keempat efektif mengurangi pertemuan tatap muka para pekerja sebesar 85%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun