Mohon tunggu...
Mirza Gemilang Gemilang
Mirza Gemilang Gemilang Mohon Tunggu...

Berteman dengan pena dan kertas..

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mengapa Singapura Protes KRI Usman Harun-375 ?

11 Februari 2014   10:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:57 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Singapura protes KRI Usman Harun? Pertanyaan itu mungkin ada dibenak kita. Sebab, sangatlah lucu kalau penamaan itu diprotes. Kapal-kapal perang itu adalah kapal kita sendiri, nama itu pun adalah nama pahlawan kita sendiri. Jadi, negara Singapura yang merupakan jajahan Inggris, sepertinya tak paham sejarah Indonesia, sehingga memprotes penamaan KRI Usman Harun untuk kapal perang Republik Indonesia dari TNI Angkatan Laut.

Kapal yang dibeli dari Inggris (saat ini ada di galangan kapal di Inggris) itu adalah bekas pembelian dari Brunei Darussalam yang dibatalkan dan kemudian dibeli Indonesia dari negara Inggris. Rencananya KRI Usman Harun akan tiba di tanah air pada Juni 2014 mendatang, dengan dua kapal lainnya yakni KRI Jhon Lie dan KRI Bung Tomo.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro sudah menegaskan, penamaan KRI Usman Harun tidak akan diubah meski Singapura memprotes penamaan KRI itu. Sebab, penamaan KRI Usman Harun sudah final. Pemerintah Indonesia sudah menetapkan nama itu dan nama itu akan tetap di pertahankan.

Singapura melancarakan sikap protesnya terhadap penamaan KRI Usman Harun terkait dengan kasus dua prajurit KKO (kini Marinir) yang melakukan tugas intelijen negara dengan cara meledakkan Mac Donald di Orchad Road, Singapura pada 1968, saat konforntasi Malaysia dilancarkan. Kopral Usman dan Harun tertangkap patroli Singapura di laut karena kehabisan bensin. Kedua prajurit pilihan TNI AL itu kemudian dihukum gantung di Singapura di lokasi peledakan itu.Jenazah keduanya lalu dibawa ke tanah air dan diberi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Soeharto tepat pada saat hukuman gantung dilakukan, yaitu 17 Oktober 1968.

Menhan Singapura telah melakukan komunikasi melalui telepon kepada Menhan Purnomo Yusgiantoro, terkait dengan penamaan KRI Usman-Harun itu. Menhan Purnomo, sudah berkoordinasi dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio.

“Waktu itu (penamaan KRI Usman Harun) juga telah kita tetapkan melalui proses yang panjang dan itu memang kapal KRI kita. Kapal-kapal jenis fregat kita namai dengan nama-nama pahlawan, salah satunya KRI Usman-Harun," ujar Menhan usai menerima PM Timor Leste Xanana Gusmao di Kantor Kemhan, Jakarta, 3 Februari.

Ada tiga kapal yang akan datang dari Inggris dan diberi penamaan KRI John Lie-358 yang berasal dari nama pahlawan asal Manado (Laksamana Muda TNI Purn John Lie), KRI Bung Tomo-357 (Dr Soetomo/Bung Tomo pejuang 1908) dan KRI Usman Harun-357, diambil dari nama Kopral Usman dan Harun yang melaksanakan tugas intelijen dan melakukan sabotase di Singapura.

Nantinya KRI Harun Usman tidak akan melintasi wilayah Singapura karena pembangunan KRI Usman Harun diperuntukkan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Meski ada perbedaan perspektif terkait dengan penamaan KRI itu, namun kerja sama militer antara Indonesia dan Singapura masih tetap berjalan.

Sebab, kata Menhan Purnomo, kerjasama dengan Singapura sangat luas sekali, tak hanya militer, tapi juga pendidikan dan latihan, kerja sama army to army, navy to navy, dan kerja sama air force to air force yang selama ini sudah berjalan dengan baik dan akan terus dijalankan.

Hubungan Indonesia dan Singapura berjalan baik. Bahkan Perdana Menteri Singapura, Lee Kwan Yew, telah berziarah ke pusara Usman dan Harun di Taman Makam Pahlawan Kalibata di Jakarta.

Indonesia akan tetap menggunakan nama Usman Harun untuk KRI yang baru.Sebab penamaan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) tidak asal diberikan, tapi dikaitkan dengan sejarah TNI.Pemberian nama Usman Harun dengan mempertimbangkan perjuangan kedua prajurit itu sehingga memberikan jasa yang tinggi kepada negara.

Pemerintah Indonesia dan TNI tidak akan mengubah nama Usman Harun, berpikir pun tidak apalagi mengubahnya.Diharapkan sebagai negara berdaulat, pemerintah jangan ragu mempertahankan nama KRI Usman Harun-359, dan penamaan tersebut tidak boleh diintervensi negara manapun juga.

Pemberian nama kapal perang telah melalui prosedur yang berlaku dengan kategori berbeda untuk setiap jenis-jenis kapal perang. TNI Angkatan Laut memiliki sedikitnya 148 kapal perang, belum termasuk kapal dengan layar tinggi, misalnya KRI Ahmad Yani 351, KRI Slamet Riyadi 352, KRI Yos Sudarso 353, KRI Oswald Siahaan 354,KRI Abdul Halim Perdanakusuma 355,KRI Karel Satsuit Tubun 356 dan kapal-kapal perang lainnya seperti KRI Diponegoro yang perang melawan Belanda.

Kapal- kapal itu adalah eks kelas van Speijk milik Angkatan Laut Kerajaan Belanda, yang telah dimodifikasi baik navigasi maupun persenjataannya, salah satunya dengan memasang rudal P-800 Oniks/Yakhont dan C802. Kapal itu juga dipakai untuk menyerang Belanda, dan diberi penamaan pahlawan nasional kita dan Belanda tidak protes. Mengapa Singapura protes ? Apakah Inggris yang merupakan sekutu Singapura yang membocorkan nama itu dan kini menjadi ramai pemberitaannya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun