Tanggal 24 November 2018 saya berkesempatan menjadi relawan fasilitator (biasa disebut fasil) di Kelas Inpirasi Jeneponto 2 (KIJ 2). Saya ditempatkan di SD Inpres 215 Libukang, sebuah sekolah yang berlokasi di Dusun Pakokoa Desa Mallasoro Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto, bersama saya terdapat pula 6 relawan pengajar plus 1 relawan dokumentator.
Relawan pengajar terdiri dari 4 pengajar wanita dan 2 pengajar pria dengan profesi yang beragam mulai dari guru ngaji, appraisal, pegawai dinas pajak, pegawai badan statistik, dan broker komoditi. Tugas mereka memberikan semacam inspirasi bagaimana cara meraih cita-cita, membangun mimpi, serta menjadi pribadi yang berani menatap masa depan pada para murid sekolah dasar, meskipun hanya sehari namun harapannya bisa memberi kesan yang mendalam baik buat para murid maupun buat pengajar.
Antusias para murid menyambut tim relawan KIJ 2 cukup antusias, sebelum aktifitas belajar dimulai kami beserta murid dan guru yang hadir melakukan senam Baby Shark dan berhasil membuat para murid bersemangat mengikuti setiap gerakan senam sambil sesekali tertawa jika ada yang salah gerakan. Setelah itu aktifitas belajar dimulai, setiap relawan pengajar masuk ke kelas sesuai jadwal yang telah disusun dengan waktu mengajar sekitar 35-40 menit per kelas. Beragam hal menarik ditemui dikelas mulai anak yang tahu huruf tapi tak tahu merangkainya menjadi kata, anak yang cuma diam dibangku dan susah diajak interaktif, hingga kelas yang hanya berisi 4 orang murid saja sehingga relawan pengajar lebih senang mengajak mereka bermain ketimbang berceloteh di depan kelas.Â
Karena tim dokumentator yang sempat hadir saat itu cuma satu, mau tidak mau saya ambil peran sebagai dokumentator foto dengan meminjam kamera dari salah satu tim relawan pengajar, toh tugas fasil juga gak berat-berat amat kok bisalah disambi jadi relawan dokumentator, meskipun mungkin hasil jepretanku kurang berkualitas (hehehe...maaf!). Dengan mengelilingi kelas per kelas sambil mengingatkan waktu yang tersisa ke relawan pengajar saya bisa melihat sebuah keikhlasan dari para profesional muda dengan latar belakang profesi beragam rela menyisihkan waktu bahkan mengajukan cuti ke tempat mereka bekerja hanya untuk memberi inspirasi bagi murid-murid sekolah dasar. Mungkin banyak yang mengira kelas inspirasi ini didanai oleh sebuah LSM atau badan tertentu, padahal total dana untuk kegiatan ini adalah hasil dari patungan para relawan, bahkan tim relawan pengajar yang menyiapkan bahan prakarya atau bahan ajar menggunakan dana pribadi mereka dan tak sedikit yang menyiapkan hadiah buat para murid lagi-lagi itu dari kas pribadi relawan.
Tepat jam 12 aktifitas KIJ 2 di SD Inpres 215 Libukang selesai, tanpa harus ada seremonial penutupan para relawan pengajar dilepas dengan tatapan tak rela dari para murid, dari celotehan beberapa murid dengan menggunakan bahasa daerah Makassar berlogat Jeneponto setengah Takalar terdengar mereka berharap hari senin relawan pengajar datang lagi, sayangnya mereka belum tahu kalau kelas inspirasi ini hanya berlangsung satu hari.
Terima kasih buat kawan-kawan relawan pengajar dan relawan dokumentator yang menyempatkan mengambil bagian pada kegiatan Kelas Inspirasi Jeneponto 2 di SD Inpres 215 Libukang.
Relawan Pengajar
1. Coy, Asal Kota Makassar, profesi Broker Komoditi
2. Randy, Asal Kota Denpasar, profesi Pegawai di Dinas Perpajakan