Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film "Bridget Jones's Baby" (2016)

10 Oktober 2018   18:59 Diperbarui: 10 Oktober 2018   19:30 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: www.impawards.com)

Can't go back and keep making same mistakes. Must keep moving forward and make new ones.

Ketika Bridget Jones (Renee Zellweger) menghadiri upacara pemakaman Dan Cleaver yang juga merupakan mantan kekasihnya, secara tidak sengaja Bridget bertemu kembali dengan Mark Darcy (Colin Firth) seorang pria yang pernah mengisi hatinya serta pernah menjalin hubungan dengannya meskipun singkat. Meskipun masih diliputi rasa canggung antara keduanya namun baik Bridget dan Mark berusaha menyembunyikan perasaan mereka masing-masing.

Bridget yang sedang fokus untuk mengejar karirnya di dunia penyiaran kemudian diajak oleh Miranda (Sarah Solemani) teman sekerjanya untuk berlibur sejenak kesuatu daerah sekaligus menonton festival musik, meskipun pada awalnya Bridget ragu karena takut pekerjaan dan tanggung jawabnya terbengkalai namun ia menyetujui untuk menemani Sarah berlibur. Di lokasi festival musik Bridget kemudian bertemu dan berkenalan dengan seorang pria tampan bernama Jack (Patrick Dempsey), dari perkenalan yang biasa hingga pada suatu keadaan yang tak terduga Bridget melakukan hubungan intim dengan Jack.

Sekembalinya dari festival musik Bridget kemudian ditunjuk menjadi ibu baptis dari keponakannya dan tak disangka yang menjadi ayah baptis dari keponakannya itu adalah Mark. Mark yang baru saja berpisah dari pasangannya kemudian mencoba membuka komunikasi kembali dengan Bridget, sementara Bridget yang tak bisa memungkiri perasaannya pada Mark memilki kesempatan kembali untuk dekat dengan Mark, keadaan ini kemudian membuat keduanya semakin erat dan terlibat hubungan intim.

Karir Bridget di tempat kerjanya cukup cemerlang bahkan ia memberanikan diri untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam pekerjaannya, hingga suatu ketika ia menyadari bahwa dirinya telah mengandung. Bridget kemudian berkonsultasi dengan Dr. Rawlings (Emma Thompson) yang kemudian meminta Bridget untuk menghadirkan ayah dari anak yang ada dikandungan Bridget, namun hal itu tak mampu dipenuhi oleh Bridget karena tak tahu apakah Jack atau Mark yang menghamilinya.

Bridget memutuskan untuk memberitahukan soal kehamilannya kepada Jack dan Mark, meskipun pada awalnya Bridget merahasiakan soal Jack ke Mark begitu pula sebaliknya, namun lambat laun hal itu diketahui oleh kedua lelaki tersebut yang kemudian membuat Bridget terjebak diantara dua orang pria yang saling bersaing untuk menjadi figur yang paling pantas menjadi pasangan Bridget sekaligus ayah dari sang janin. 

Bukan hanya persaingan kedua pria tampan tersebut yang menyita pemikiran Bridget namun juga keluarganya yang masih menolak kehamilan diluar nikah yang sedang dialaminya.

Renee Zellweger sebagai Bridget Jones (www.commonsensemedia.org)
Renee Zellweger sebagai Bridget Jones (www.commonsensemedia.org)
Film ini merupakan seri ketiga dari trilogi kisah Bridget Jones (entah apakah akan ada lagi seri selanjutnya) setelah seri pertamanya Bridget Jones's Diary (2001) yang cukup sukses secara komersial lalu disusul seri kedua Bridget Jones: The Edge Of Reason (2004) yang cukup banyak mendapat review negatif. 

Sharon Maguire kembali didapuk sebagai sutradara karena dianggap cukup sukses membesut seri pertama Bridget Jones, ia juga tetap menggandeng Helen Fielding (penulis novel Bridget Jones) untuk menulis skenario film ini yang dibantu oleh Dan Mazer dan Emma Thompson. 

Hasilnya tidak mengecewakan, meskipun tidak sebagus seri pertamanya namun masih lebih baik dari seri kedua, cerita yang dibawakan cukup unik dan menawan serta ritmenya yang mengalir dengan baik sehingga mudah diikuti. 

Alur komedinya juga menghibur bahkan ada beberapa lelucon-leluconnya yang tak tertebak namun lucu, meskipun masih ada joke-jokenya yang kurang kuat dan terasa garing namun tidak membuat film ini kurang menghibur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun