Presiden Prabowo berpidato dalam sidang umum ke-80 perserikatan bangsa Bangsa(PBB) di markan PBB, Amerika Serikat pada Selasa, 23 September 2025. Salah satu dari isi pidatonya menyinggung terkait konflik antara Palestina -- Israel, yang mana Presiden Prabowo menyerukan dan mendukung Two State Solution. Apa sih Two State Solution itu? Jadi, Two State Solution (Solusi Dua Negara) merupakan salah satu Langkah penyelesaian konflik dengan cara mengakui keberadaan negara satu sama lain. adapun pembahasan mengenai bagaimana batas wilayah, dimana ibu kota, serta teknis penyelesaiannya dapat ditentukan melalui sebuah perundingan.
Melansir dari Britannica, Two State Solution mengusulkan kerangka penyelesaian konflik Israel dan Palestina dengan mendirikan dua negara untuk dua bangsa yaitu Israel untuk bangsa Yahudi dan Palestina untuk rakyat Palestina.
Jadi disini saya akan membahas apa saja dampak positif dan tantangannya terkait penyelesaian konflik Palestina -- Israel dengan Solusi Dua Negara.
Dampak Positif Two State Solution
- Menciptakan Perdamaian yang Lebih Stabil
Perdamaian akan otomatis terbentuk karena negara Palestina yang merdeka dan diakui, ketegangan politik dan kekerasan bersenjata dapat berkurang secara signifikan karena kedua pihak memiliki batas negara yang jelas. - Pengakuan Hak Palestina dan Israel
Solusi ini kedepannya akan memberikan legitimasi internasional bagi Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan sebagai dua negara yang berdaulat. - Meningkatkan Hubungan Regional
Negara-negara Arab dapat menjalin hubungan diplomatik yang lebih terbuka dengan Israel jika Palestina memperoleh kemerdekaan, sehingga stabilitas kawasan Timur Tengah meningkat. Tetapi dilihat juga Israel mempunyai tantangan untuk menciptakan kredibilitas - Pertumbuhan Ekonomi
Dengan berkurangnya konflik, Palestina dapat membangun infrastruktur dan ekonomi yang lebih mandiri, serta membuka kerja sama perdagangan dengan Israel dan negara lain. - Mengurangi Krisis Kemanusiaan
Akses bantuan kemanusiaan dan pembangunan di Gaza serta Tepi Barat akan lebih lancar jika ada pemerintahan yang diakui dan konflik mereda.
Tantangan Two State Solution
- Permasalahan Batas Wilayah
Penentuan batas negara masih menjadi isu sensitif, bisa kita lihat terutama status Yerusalem, pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat, dan jalur Gaza. - Keamanan dan Kepercayaan
Kedua pihak memiliki sejarah panjang ketidakpercayaan. Israel menuntut jaminan keamanan, sementara Palestina menginginkan kebebasan penuh dari pendudukan militer. - Fragmentasi Politik di Palestina
Perpecahan antara Hamas (Gaza) dan Fatah (Tepi Barat) membuat sulit membentuk satu pemerintahan Palestina yang dapat bernegosiasi secara solid. - Resistensi Politik Internal
Sebagian kelompok di Israel menolak two-state solution karena alasan ideologis atau keamanan, sementara sebagian kelompok Palestina menolak kompromi terkait pengakuan Israel. - Campur Tangan Aktor Eksternal
Dukungan atau tekanan dari negara lain (AS, Iran, negara Arab) bisa memperlambat proses negosiasi jika kepentingan mereka tidak sejalan - Potensi Kegagalan Implementasi
Bahkan jika perjanjian dicapai, penerapannya bisa gagal jika tidak ada mekanisme pengawasan internasional yang kuat dan sanksi untuk pelanggaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI