Oleh Kelompok 10 Episkey PKMP PAI FISH UNJ 2025
Di era modern, peran guru mengalami transformasi yang signifikan. Dahulu, guru lebih berfungsi sebagai sumber utama pengetahuan bagi siswa. Namun, dengan kemajuan teknologi dan akses informasi yang mudah, peran guru kini lebih difokuskan sebagai fasilitator pembelajaran. Guru tidak lagi hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah. Peran ini mengharuskan guru untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan metode pengajaran terbaru. Salah satu peran utama guru di era modern adalah sebagai fasilitator pembelajaran. Dalam model pembelajaran tradisional, guru sering menjadi pusat dari segala kegiatan belajar-mengajar. Namun, dengan munculnya teknologi dan akses mudah ke informasi, peran guru bergeser dari pemberi informasi menjadi fasilitator yang membantu siswa belajar secara mandiri. Mengapa guru lebih difokuskan sebagai fasiliator pembelajaran?
Dengan kemajuan teknologi, khususnya internet, cara belajar siswa telah berubah drastis. Guru tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga menciptakan pengalaman pembelajaran yang interaktif dan menarik. Misalnya, penggunaan alat bantu digital seperti video, presentasi, dan platform pembelajaran online membantu siswa memahami materi dengan cara yang lebih menarik.
Lev Vygotsky, seorang psikolog Rusia, mengemukakan teori zona perkembangan proksimal (ZPD). Menurut Vygotsky, guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka dengan menyediakan scaffolding atau dukungan yang diperlukan. Guru tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Selain itu Peran guru bukan sekedar mengarahkan dan memberikan materi pembelajaran tetapi guru harus bisa berperan sebagai motivator kepada anak didik, dengan adanya guru memberikan motivasi kepada anak didik, sungguh akan menjadi pengaruh terbesar dalam mencapai hasil belajar yang di inginkan. Siswa dari malas menjadi rajin, dari bodoh menjadi cerdas, dari nakal menjadi patuh dan dari gagal menjadi berhasil. Itu semua akan ada dengan adanya guru yang selalu menanamkan motivasi kepada anak didiknya agar bisa bertumbuh berbagai keberhasilan dan minat yang mantap dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan bisa menjadi manusia yang berbakat dan cerdas bagi agama dan bangsa.
Sebagai motivator, guru harus mampu memberikan dorongan kepada siswa agar mereka semangat dalam belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pujian atas prestasi yang telah dicapai siswa. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak pendidikan, Ki Hajar Dewantara, "Seorang guru harus mampu menggugah semangat belajar siswa dan membangkitkan potensi yang ada dalam diri mereka."
Peran guru sebagai motivator dan fasilitator saling berkaitan dan saling memperkuat. Ketika guru berhasil memotivasi siswa, maka siswa akan lebih aktif dan antusias dalam belajar. Sebaliknya, ketika guru berhasil menciptakan lingkungan belajar yang fasilitatif, maka siswa akan merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk belajar.
Referensi:
Peran guru sebagai motivator dan hasilnya terhadap siswa https://motivatorpendidikan.id/2025/01/peran-guru-sebagai-motivator-menumbuhkan-semangat-belajar-siswa/
Peran guru sebagai motivator: menumbuhkan semangat belajar siswa https://bgtksulut.kemendikdasmen.go.id/2024/09/11/peran-guru-sebagai-fasilitator-tekanan-atau-tantangan/
Peran guru di era modern https://smkn1merangin.sch.id/index.php/blog/peran-guru-di-era-modern/
