Mohon tunggu...
Silvia Indah kurniawati
Silvia Indah kurniawati Mohon Tunggu... Guru - 17160009

Mahasiswi pendidikan islam anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengajak Anak Membaca serta Mengenali Karya dan Buku Islam

19 Maret 2018   22:41 Diperbarui: 19 Maret 2018   23:03 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai umat Islam anak-anak sebaiknya kita sarankan untuk membaca literatur dan karya yang berkaitan dengan Islam. Dalam hal ini sebagaimana kita tahu sumber utama ajaran Islam ada dua yaitu al-qur'an dan Hadist. Karena sebagian besar sumber ajaran Islam yang asli ditulis dalam bahasa Arab, maka sejak dini anak perlu diajari membaca dan menulis huruf Arab. Selain itu anak juga perlu diberi pelajaran untuk memahami bahasa Arab baik secara lisan maupun tulisan.

Agar bisa fasih membaca al-qur'an dan tulisan Arab maka anak sebaiknya diajari ilmu tajwid, yaitu ilmu untuk membaca al-quran dan teks-teks Arab lainnya secara baik dan benar. 

Namun anak sebaiknya jangan berhenti hanya pada kemampuan membaca al-quran secara fasih saja akan tetapi yang tak kalah pentingnya adalah juga mengajak anak untuk memahami dan mempelajari isi dan makna Aku anak secara baik intens dan mendalam.

Agar bisa mempunyai kesadaran sejarah yang baik di mana anak bisa belajar dari masa lalu kehidupan manusia maka anak perlu ditawari alternatif untuk mempelajari sejarah Islam secara Intens, dan bila perlu juga membandingkannya dengan sejarah-sejarah lain yang lebih umum. Kesadaran sejarah ini merupakan hal yang penting bagi kehidupan anak-anak kita.

Selain itu dengan membaca sebanyak-banyaknya Khazanah nilai ilmu dan pengetahuan dari berbagai pihak, bahkan yang dianggap diluar Islam sekalipun maka wawasan pengetahuan anak pun akan menjadi luas dan mendalam.

Dunia dan kehidupan semesta nilai dan semesta kesadaran yang mengantar ini sedemikian luas dan mendalam, maka akan lebih bijak jika kita mengasihi anak-anak kita untuk memeluk Islam yang inklusif, terbuka, dan toleran. Dalam model Islam yang seperti ini anak tidak usah khawatir dan takut untuk berdialog dan mempelajari khasanah nilai ilmu dan kesadaran dari mana saja. Berdialog dan mempelajari nilai ilmu dan kesadaran yang berasal dari manapun. Justru akan semakin memperkaya batin dan rohani anak-anak kita sebagai seorang manusia. Dengan langkah seperti ini anak-anak kita pun diharapkan tidak menjadi biji tertutup konservatif ataupun dogmatis.

Hakim, M. Arief. 2002.Mendidik Anak Secara Baik. Bandung: Marja'

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun