Mohon tunggu...
Muhamad Luthfi Az Zakiy
Muhamad Luthfi Az Zakiy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perikanan FPIK Universitas Padjadjaran

Sedang menempuh pendidikan S1 Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jangan Buang Ikan Sembarangan!

15 April 2021   09:21 Diperbarui: 15 April 2021   10:41 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan Nila - Sumber: Antaranews.com

Pernahkan kalian memelihara ikan? Jika iya, pernahkan ikan peliharaan kalian tidak sengaja terlepas ke sungai atau perairan alam lainnya? Atau justru kalian sendiri yang sengaja melepaskan ikan peliharaan kalian ke alam karena kasihan dan mencintai alam? Jika kalian melakukannya, justru kalian kemungkinan telah merusak alam.

Loh kenapa melepas ikan ke alam jadi merusak alam? Kan memang ikan hidup di alam

Tidak hanya ikan, melepas suatu hewan ke alam bebas, harus dengan pertimbangan dan ilmu pengetahuan yang cukup. Melepas ikan sembarangan ke perairan harus disertai dengan pengetahuan, seperti: apakah ikan tersebut asli perairan tersebut atau bukan?. Jika bukan, maka ikan tersebut termasuk kedalam ikan introduksi yang invasif yang dapat merusak lingkungan perairan. Ikan introduksi dari daerah lain cenderung dapat bersaing dan memiliki ketahanan yang lebih kuat dibandingkan ikan lokal. Ditambah lagi jika ikan tersebut memiliki laju pertumbuhan dan perkembangbiakan yang cepat, sehingga dapat bersifat invasif yang mengancam populasi ikan asli perairan tersebut.

Dikutip dari artikel yang diterbitkan LIPI, dampak ikan invasif bagi perairan diantaranya:

  1. Mengancam keanekaragaman hayati
  2. Menurunkan populasi jenis ikan asli dan mengancam kelestarian ikan tersebut
  3. Terjadi dominasi ikan yang kurang memiliki manfaat baik secara ekonomi ataupun pemanfaatan
  4. Tersebarnya penyakit atau hama baru yang berasal dari daerah lain
  5. Merusak estetika ekosistem
  6. Mengubah kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan bahkan dapat membahayakan masyarakat

Bukannya ikan invasif ikan predator saja ya? Jadi tidak apa apa dong jika melepas ikan selain ikan predator?

Ikan yang bersifat invasif tidak hanya ikan predator atau ikan yang memakan ikan lainnya untuk bertahan hidup. Ikan yang sekilas terlihat tidak berbahaya baik bagi manusia atau ikan lainnya pun dapat bersifat invasif, diantaranya adalah ikan sapu-sapu (Glyptoperichthys gibbiceps), ikan red devil (Amphilophus labiatus) dan ikan nila (Oreochromis niloticus).

Ikan nila berasal dari Sungai Nil di Benua Afrika yang teritroduksi ke perairan Indonesia. Sifatnya yang tahan akan berbagai kondisi lingkungan dan memiliki keberagaman makanan yang luas, menjadikan ikan nila menjadi ancaman bagi ikan lainnya. Selain itu, menurut peneliti budidaya ikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Fauzan Ali yang dikutip dari artikel terbitan LIPI menyampaikan : jika ikan nila kehabisan pakan, ikan nila sangat mungkin untuk memangsa ikan lainnya. Hal, tersebut tentu saja dapat mengancam ekosistem dan populasi ikan-ikan lainnya jika dilepas di perairan umum.

Selain dari proses pemangsaan, invasi ikan juga dapat terjadi karena persaingan mencari makan, tempat memijah dan persaingan lainnya.  Ikan yang pertumbuhan dan perkembangbiakannya cepat akan mendominasi perairan tersebut, sedangkan ikan yang memiliki pertumbuhan yang lama akan tersaingi. Selain itu beberapa spesies ikan yang cenderung mudah untuk terancam populasinya, memiliki perkembangbiakan yang memerlukan waktu tertentu setiap tahunnya atau jumlah anak/telur yang dikeluarkan sedikit.

Peran budidaya terhadap introduksi ikan

Kegiatan budidaya ikan memegang peranan besar bagi introduksi ikan asing pada suatu daerah. Tidak sedikit ikan asing yang didatangkan untuk dibudidaya dan sukses dibudidayakan di Indonesia baik untuk konsumsi maupun ikan hias. Beberapa ikan introduksi yang umum dibudidayakan dan telah menjadi masalah pada beberapa perairan adalah ikan Nila (Oreochromis niloticus), Bawal  (Colossoma macropomum) dan Patin (Pangasius hypopthalmus). Ikan-ikan tersebut selama tidak terlepas ke perairan umum maka tidak masalah, namun masalah terjadi ketika ikan tersebut tidak sengaja atau sengaja lepas ke perairan umum. Selain ikan nila, ikan bawal memiliki sifat yang dapat mengancam ikan asli suatu perairan. Ikan bawal memiliki gigi yang tajam dan cenderung agresif.

Selain dari ikan introduksi dari luar negeri. Walaupun ikan dalam negeri jika ikan tersebut endemik daerah lain atau perairan lain maka dapat menyebabkan masalah yang serupa. Dikutip dari pendapat Fauzan Ali (LIPI Press), masyarakat tidak boleh asal membudidayakan ikan introduksi dari daerah lain, dikhawatirkan jika terlepas ke perairan umum maka akan mengancam ikan endemik asli daerah tersebut. Salah satu contohnya adalah kejadian ketika pemerintah melepaskan benih ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis) endemik dari Danau Singkarak, Sumatera Barat, ke Danau Toba di Sumatera Utara. Hal tersebut menyebabkan ikan batak (Neolissochillus Thienemanni sumatranus) yang asli perairan Danau Toba menjadi semakin terancam punah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun