Mohon tunggu...
Resfina Yuli Aisya
Resfina Yuli Aisya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadyah Malang

201910030311030

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Milad Muhammadiyah ke-109 "Sikap Optmis Hadapi Covid-19": Menebar Nilai Utama

29 November 2021   08:52 Diperbarui: 29 November 2021   09:02 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Coronavirus atau yang lebih sering kita dengar sebagai Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Virus ini menyerang pernapasan. Virus ini bermulai dari kota Wuhan tempatnya di Tiongkok dan telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kenapa covid-19 disebut pandemi ? pandemi sendiri merupakan pengertian dari sebuah epidemi yang menyebar ke berbagai benua dan negara yang umumnya menyerang banyak orang. 

Muhammadyah sejak awal terjadinya Covid-19 bergerak cepat dalam membantu dan mengarahkan seluruh badan usaha yang dimiliki Muhammadiyah untuk bergerak melakukan bantuan kemanusiaan yang tulus dan ikhlas. Muhammadiyah sendiri merupakan sebuah organisasi islam yang besar di Indonesia. Pada tahun ini Organisasi Muhammadiyah hari lahirnya ke-109 tepat pada hari 18 November 2021. Pada milad tahun ini Muhammdiyah mengusung tema "Optimis Hadapi Pandemi COVID-19: Menebar Nilai Utama".

Milad ini juga dimanfaatkan sebagai momentum untuk meningkatkan semangat optimisme dalam menghadapi Covid-19 yang dilandasi nilai-nilai kunci sebagaimana disampaikan Ketua umum PP Muhammadyah. Optomisme sendiri merupakan sifat manusia yang berupa harapan positif dalam menghadapi segala hal maupun persoalan. Dalam pengertian  bahasa Arab sendiri sifat optimis sering disamakan dengan kata "At-Tafaul" yang memiliki makna pengharapan nasib baik. Muhammadiyah memiliki pikiran bahwa jika semua manusia merasa optimis untuk melawan covid bersama maka kita akan bisa bangkit bersama-sama untuk melawan yang telah terjadi selama beberapa tahun ini dan memberikan semangat kepada masyarakat untuk tetap bertahan dalam kondisi apapu dan tidak mempunyai perasaan pesimis. Sifat pesimis itu sendiri adalah sifat yang bersikap negatf terhadap segala macam hal yang terjadi dalam dikehidupan.

Pada acara milad Muhammadyah yang ke-109 Prof. Haedar Nashir mengingatkan bahwa pandemi adalah masalah bersama yang niscaya menjadi ibrah dan hikmah yang menumbuhkan pandangan dan sikap luhur berbasis nilai-nilai utama (al-qiyam al-falah). Nilai yakni sesuatu yang berharga dan dijunjung tinggi dalam kehidupan manusia. Di antara nilai-nilai utama yang niscaya dikembangkan ialah nilai tauhid prokemanusiaan (al-qiyam al-tauhid li al-insan), nilai pemuliaan manusia (alqiyam al-takrim al-insan), nilai persaudaraan dan kebersamaan (al-qiyam al-ukhuwwah wa al-jam'iyyah), nilai kasih sayang (al-qiyam al-tarhum), nilai tengahan (al-qiyam alwasaiyyah), nilai kesungguhan berikhtiar (al-qiyam al-mujhadah), nilai keilmuan (alqiyam al-'ilmiyyah), serta nilai kemajuan (al-qiyam al-adriyyah). Nilai-nilai utama tersebut dapat dijadikan dasar orientasi dalam menyikapi pandemi, sekaligus mengembangkan sikap luhur pasca pandemi karena sangat bermakna bagi kehidupan bersama umat manusia.

Penjelasan secara singkat mengenai nilai-nilai yang telah disebutkan yaitu, nilai yang pertama yaitu nilai tauhid prokemanusiaan ini merupakan asas yang paling utama didalam islam, yang kedua yaiitu nilai pemuliaan manusia dalam kasus pandemi covid-19 memberikan pembelajaran bahwa pentingnya untuk memuliaan manusia agar dihargai dan diselamatkan. Ketiga nilai persaudaraan dan kebersamaan, memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan menumbuhkan rasa saling memiliki, saling menjaga satu sama lain, membangun solidaritas dan toleransi yang tinggi. Keempat Kasih sayang, nilai yang terkandung dalam kasih sayang meliputi cinta dan kasih sayang, pengabdian, tolong menolong, kekeluargaan dan kepedulian. Atau bisa disebut dengan welas asih, ajaran welas asih juga disebutkan dalam surat Al-Ma'un yaitu mendasarkan perjuangan hidup secara bersama  sehingga yang kuat mau berbagi kepada yang lemah dan bukan mengorbankan yang lemah. Kelima nilai tengahan atau moderat merupakan sikap keberagaman islam yang mngambil jalan tengah anatara dua pemiiran yang ekstrem. Keenam nilai kesungguhan berikhtiar, pandemi covid-19 mengajarkan nilai yang berharga kepada manusia yaitu kesungguhan dalam berikhtiar atau berusaha. Pemerintah sudah mengeluarkan protokol Kesehatan guna mengurangi penyebaran covid-19 sebagai manusia yang memiliki nilai kesungguhan berikhtiar sudah seharusnya wajib hukumnya untuk menjalanankan protokol yang sudah dikeluarkan pemerintah. Ketujuh nilai keilmuan, dalam awal munculnya Muhammadiyah, Muhammadiyah selalu mendorong manusia bersandar pada ilmu yang ada dan jelas demi mencerdaskan dan mencerahkan kehidupan. Kedelapan nilai kemajuan, musibah yang terjadi juga merupakan pembelajaran yang diberikan kepada tuhan untuk umatnya. Tujuan musibah juga bisa menyadarkan manusia agar terus bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan dan agar manusia mengakui kemahakuasaan-Nya. Jika nilai-nilai dijalankan dengan baik dan benar maka akan terciptanya kehidupan yang lebih baik dan bisa berdamai dengan Pandemi Covid-19.

Muhammadiyah merangkul semua masyarakat untuk selalu bersikap optimis dalam menjalani kehidupan dan selalu menebarkan nilai nilai utama. Keberhasilan sebuah negara tak lepas dari duungan dan kebersamaan warga negara. Sikap optimis yang bisa dilakukan adalah dengan selalu berfikir positif dalam menjalani kehidupan apalagi pada saat masa pandemic covid-19 ini masyarakat diharapkan selalu bersikap positif. Namun tak hanya dengan sikap positif saja namun juga dengan semangat untuk tetap menjalani hidup. Dalam agama islam, Allah mengingatkan umat-Nya agar tak bersikap lemah dan bersedih hati.

Tulisan ini dibuat untuk menyelesaikan tugas yang diberikan Bapak Nafik Muthohirin selaku dosen mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan terhadap tulisan yang telah saya tulis ini saran dan kritik sangat diperlukan untuk membantu penulis berkembang.

Oleh : Resfina Yuli Aisya / 201910030311030

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun