Lama juga saya gak nulis di Kompasiana. Selain kesibukan. Terkena demam malas nulis. Mungkin ada juga rasa takut atas UU ITE yang telah banyak memakan korban.
Secara tiba-tiba, di detik akhir, cucu Ahmad Sukarno, Puti Soekarno Putri, diplot menjadi pendamping Saefullah Yusuf, di perhelatan Pilkada Pilgub Jawa Timur.Â
Ini mengejutkan bagi kader PDIP Jatim, dan bagi partai pengusung. Karena selain Puti kurang terkenal secara nasional dan tak populer untuk regional Pulau Jawa sebelah Timur dan Tengah. Dan ia anggota DPR Dapil Jabar, bukan berasal Jatim. Hanya kakeknya, sang proklamator, yang lahir di Surabaya.
Pemilihan Puti bukan melalui hasil diskusi dan musyawarah partai PDIP beserta koalisinya, tapi melalui pilihan langsung decision maker, ketua umum PDIP, Megawati Soekarno Putri.Â
Ada dua hal sebagai catatan atas pemilihan Puti :
1. Mungkin saja, Azwar Annas disingkirkan oleh intern, demi memuluskan Puti maju mendampingi Saefullah Yusuf.
2. Puti dipasangkan sebagai wakil gubernur Jatim, sebagai tester indikator bagi Puan, cawapres Jokowi. Saefullah-Puti menang tingkat gubernur, maka Jokowi-Puan tidak menutup kemungkinan unggul secara nasional.Â
Poin 2, merupakan jawaban atas disingkirkan Azwar Annas.