Mohon tunggu...
Zahrotus Sorayya
Zahrotus Sorayya Mohon Tunggu... Civil Engineer -

an energy effiecient and greenbuilding enthusiast// Civil Engineering-Sepuluh Nopember Institute of Technology// PT. Holcim Indonesia, tbk

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

6 Fakta ini Menunjukkan, Indonesia Berpotensi Menjadi Pusat Energi Terbarukan!

18 Agustus 2017   23:58 Diperbarui: 19 Agustus 2017   13:26 3821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi kamu yang merasa generasi millenial, pasti sudah tidak asing lagi khan dengan energi terbarukan? Yang jelas energi terbarukan sedang hangat-hangatnya diperbincangkan baik di forum nasional maupun internasional karena lebih bersih dan diklaim tidak menimbulkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang sering dihasilkan dari pembakaran energi fosil. Sebut saja Conference of the Parties (COP) yang merupakan kongres antar bangsa dan diadakan setahun sekali khusus untuk membahas isu perubahan iklim dan lingkungan. United Nations atau sering disebut sebagai Persatuan Bangsa-Bangsa juga turut mengeluarkan “Sustainable Development Goals” atau yang sering disingkat dengan SDGs untuk tahun 2030 yang salah satu tujuannya adalah menyediakan energi yang bersih dan layak bagi kehidupan. Saat ini negara-negara di dunia sedang bersama-sama dan bahu membahu untuk membangun sumber energi yang lebih ramah dibanding dengan energi fosil.

Tahukah kamu bahwa sektor energi fosil menyumbang sekitar 57% dari total emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di seluruh dunia? Hal ini diperkuat dengan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang menyatakan bahwa Bahan Bakar Minyak (BBM) menyumbang sebanyak 164.31 Juta Ton CO2 pada tahun 2015. Angka fantastis ini merupakan angka tertinggi dari jenis energi lainnya penghasil gas emisi CO2 dikarenakan konsumsi pemakaian BBM memang paling besar dibanding dengan sumber energi fosil yang lain.

Selain menghasilkan emisi yang bisa meningkatkan perubahan iklim bagi bumi, energi fosil juga merupakan energi yang tak dapat diperbaharui. Bisa dibayangkan bagaimana susahnya hidup tanpa adanya energi. Jika kita tidak bijaksana dalam pemakaian energi dan tidak jeli dalam memanfaatkan sumber energi lain maka tidak menutup kemungkinan akan tejadi kelangkaan energi di suatu masa yang akan datang.  Itulah sebabnya, sebagai generasi muda, sudah saatnya kita bisa ikut berperan aktif untuk menjaga lingkungan agar tetap terjaga dan lestari serta mendukung pemerintah mengembangkan sumber energi lain selain energi fosil, yakni energi baru dan terbarukan.

Berbicara mengenai Energi baru dan terbarukan, Indonesia ternyata tak hanya kaya dengan sumber energi fosil, tetapi juga kaya dengan sumber energi yang sering disebut sebagai komplementer atau pelengkap dari energi fosil tersebut. Bagaimana fakta menunjukkan hal ini? Berikut uraiannya.

1. Indonesia mempunyai 40% cadangan sumber energi panas bumi dunia. Sayang jika tidak dimanfaatkan.

Salah satu jenis sumber daya energi terbarukan adalah sumber energi dari panas bumi. Energi panas bumi sendiri merupakan energi yang diambil dari kerak bumi. Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai penghasil energi listrik dari energi panas bumi ini. Berikut merupakan tabel 5 negara dengan penghasil energi panas bumi terbesar di dunia.

Indonesia sendiri telah memiliki beberapa pusat geothermal atau biasa disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di antaranya terdapat di  PLTPB Kamojang-Jawa Barat, PLTPB Lahendong-Sulawesi Utara, PLTPB Sibayak-Sumatera Utara, PLTPB Ulubelu-Lampung, PLTPB Gunung Salak-Jawa Barat, PLTPB Darajat-Jawa Barat, PLTPB Wayang Windu-Jawa Barat.

Karena tingginya potensi panas bumi tersebut, Pemerintah juga sedang menyiapkan beberapa wilayah yang akan dibangun PLTPB unit selanjutnya.

PLTPB yang berada di Sibayak-Sumatera Utara.

Sumber : www.alamendah.org

2. Sebagai negara khatulistiwa, Indonesia disinari oleh matahari rata-rata selama 12 jam per hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun