Copa Amerika baru menyelesaikan pertandingan pertama babak penyisihan grup dengan kejutan besar terjadi saat Argentina diluar dugaan tumbang dua gol tanpa balas dari Kolombia lewat gol Roger Martinez dan Duvan Zapata.
Selain tumbangnya Argentina, favorit juara lainnya seperti Brazil, Uruguay dan Chile mampu menang dengan skor besar atas lawan-lawannya. Di Grup A, Brasil Melumat Bolivia tiga gol tanpa balas sedangkan di Grup C, Uruguay membantai Ecuador dan Chile menghancurkan salah satu tamu undangan Jepang dengan skor identik, 4-0.
Kekalahan melawan Kolombia juga menjadi kekalahan pertama tim Tango pada pertandingan pertama Copa Amerika sejak tahun 1979.
Dari hasil ini menempatkan Argentina sebagai juru kunci Grup B dengan jumlah poin nol dibawah Kolombia serta Paraguay dan Qatar yang berbagi satu angka.
Argentina yang berhasil mencapai empat final dari lima edisi Copa Amerika terakhir meskipun selalu menderita kekalahan di final harus memperbaiki performanya pada laga berikut melawan Paraguay dan Qatar jika masih ingin lolos kebabak berikutnya.
Sisi lemah Argentina
Pada pertandingan melawan Kolombia kemaren memperlihatkan sisi lemah Argentina secara permainan. Meskipun unggul secara statistik, tapi dari efektivitas permainan, Kolombia unggul dengan mencetak dua gol dari dua tendangan tepat kearah gawang.
Permainan Argentina masih berpusat pada Messi yang pada pertandingan tersebut tidak dapat berbuat banyak akibat terus-menerus ditempel ketat oleh lebih dari dua pemain Kolombia, sedangkan pemain lain seperti tidak mampu membuka ruang untuk mengembangkan permainan.
Meskipun sektor bek kiri Argentina yang dikawal Nicolas Tagliafico yang bermain bagi Ajax menjadi titik kuat yang tidak bisa ditembus para pemain Kolombia, namun sisi kiri penyerangan Argentina yang dihuni Angel di Maria, Giovani Lo Celso dan Rodrigo de Paul seperti menjadi titik mati dengan tidak mampu membangun penyerangan melalui sektor tersebut. Penyerangan Argentina lebih banyak dilakukan melalui sisi kanan dan tengah dimana Messi sering berada.
Sisi kanan ini juga yang pada akhirnya menjadi biang kekalahan Argentina dengan Kolombia berhasil mengeksploitasi kelemahan Renzo Saravia, bek kanan Argentina, yang terlambat turun membantu pertahanan dengan dua gol Kolombia bermula dari sektor tersebut.