Mohon tunggu...
Yusran Darmawan
Yusran Darmawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tinggal di Pulau Buton. Belajar di Unhas, UI, dan Ohio University. Blog: www.timur-angin.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Zaskia Gotik, Potret Sosial Kita

7 September 2013   07:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:14 17859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_286351" align="aligncenter" width="576" caption="Zaskia Gotik (foto: tribunnews.com)"][/caption]

DEMI angan-angan tentang hidup yang berkecukupan, pedangdut Zaskia Gotik, yang terkenal dengan 'goyang itik', menerima pinangan lelaki Vicky Prasetyo. Dipikirnya, lelaki itu adalah alumnus perguruan tinggi di Amerika, mapan sebagai pengusaha, serta memiliki masa depan cerah. Sayang sekali, semua impian itu laksana mengukir langit dan menggantang asap. Semuanya pupus dilenyapkan udara. Bagaimanakah membaca hikmah atas kejadian ini?

***

DI Hotel Indonesia Kempinsky, perempuan itu hadir dengan gaun yang indah. Perempuan bernama Zaskia Gotik itu nampak seperti seorang bidadari yang baru saja turun dari khayangan demi untuk berkelana ke bumi. Ketika dirinya tiba di ruangan itu, seorang lelaki berjas telah bersiap diri. Lelaki itu, Vicky Prasetyo, lalu memasukan cincin pertunangan ke jemari Zaskia. Kamera televisi menyorot. Semua orang bertepuk-tangan.

Tak sampai sehari, semua kebahagiaan itu sirna. Kenyataan tidaklah seindah yang dibayangkan Zaskia. Tunangannya itu kemudian ditangkap atas tuduhan menipu. Beberapa penyanyi mengklaim pernah pacaran dengannya. Warga sebuah desa menuduh lelaki itu menipu mereka saat pemilihan kepala desa. Ternyata, Vicky memendam masalah di banyak tempat.

Sejak beberapa hari lalu, media massa, khususnya infotainmen, selalu menyalahkan Vicky. Media melakukan investigasi demi menyatakan bahwa Vicky memang seseorang yang tak layak dipercaya. Media-media alpa untuk melihat bahwa sesungguhnya, Zaskia pun memiliki kontribusi pada apa yang sedang terjadi.

Saya amat tertarik memperhatikan pemberitaan tentang keduanya. Bukan karena media televisi amat rajin memberitakan kasus ini. Bukan pula karena Zaskia adalah selebritis yang dikenal cantik jelita serta kariernya tengah naik daun di pentas musik dangdut. Saya tertarik karena kasus ini bisa membantu kita untuk mengenali lapis-lapis kenyataan di masyarakat kita, sekaligus membantu kita untuk memahami kenyataan sosiologis yang menyebabkan mengapa kejadian ini sering terjadi.

Nah, ada beberapa hal menarik yang bisa dibedah di sini.

Pertama, kebanyakan masyarakat kita justru lebih percaya pada kulit, ketimbang isi. Dalam bahasa yang agak ilmiah, masyarakat kita lebih mudah percaya pada apa yang tampak, ketimbang apa yang menjadi substansi. Ketika seseorang datang dengan pakaian berkelas serta meyakinkan kita akan sesuatu, kita dengan mudah mempercayainya. Ini menjelaskan, mengapa para pemimpin adalah mereka yang berpenampilan baik serta berwajah ganteng, meskipun isi pemikirannya tidak seberapa istimewa.

Pada masyarakat yang lebih melihat penampilan ketimbang isi, sebuah gagasan jadi tidak penting. Ini juga menjadi penjelas, mengapa seseorang yang memiliki visi baik serta gagasan hebat belum tentu akan disenangi atau dipilih masyarakat sebagai pemimpin. Mereka akan lebih menyukai seorang selebritis atau seseorang yang tampak hebat dari sisi penampilan, meskipun pemikirannya biasa saja.

Demikian pula di dunia religius. Seorang ustad yang tampan, bijak, dan bersuara fasih akan menjadi idola baru. Sementara seorang kiai yang memiliki kajian ilmu agama yang dalam sering diabaikan hanya karena dianggap tidak seganteng seorang ustad di televisi. Padahal, jika gagasan adalah cahaya yang memandu perjalanan seseorang di tengah kegelapan, maka seorang kiai jelas jauh lebih berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun