Mohon tunggu...
Yusran Darmawan
Yusran Darmawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tinggal di Pulau Buton. Belajar di Unhas, UI, dan Ohio University. Blog: www.timur-angin.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Berkat Kompasiana, Aku Menggapai Amerika Serikat

16 September 2011   20:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:54 11252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SESAAT lagi pesawat yang kutumpangi akan mendarat di Bandara Detroit Wayne International, Amerika Serikat (AS). Pramugari telah mengumumkan bahwa semua penumpang akan melewati pemeriksaan imigrasi dan mesti menyiapkan beberapa dokumen. Hari ini, 3 September 2011, tiba-tiba saja aku terkejut saat menyadari di mana sekarang aku berada. Aku telah melangkah jauh dan menggapai satu impian yang telah lama kukerek tinggi-tinggi. Hari ini aku akan menginjakkan kaki di benua Amerika. Semuanya berkat tulisan iseng pada blog dan Kompasiana.

Bagi sebagian orang, menulis blog adalah sesuatu yang dianggap sepele dan membuang-buang waktu. Banyak yang menyebutnya sebagai aktivitas yang menghabiskan energi. Namun jika kurenungi dalam-dalam, justru aktivitas inilah yang telah menerbangkan diriku hingga menggapai beberapa hal yang dulunya hanya menjadi impian. Blog bukan saja sarana berbagi dan mengalirkan curhat ke dalam sungai luas dunia maya. Blog bisa menjadi dua kepak sayap yang akan menerbangkan seseorang untuk memetik bintang di langit tinggi, yang selama ini hanya bias dikhayalkan. Tak percaya? Diriku telah membuktikannya.

Beberapa tahun silam, aku membaca beberapa buku motivasi seperti Laskar Pelangi dan Negeri Lima Menara. Sejujurnya, aku tak terlalu menyenangi buku-buku tersebut sebab beberapa kalimatnya seakan terlalu menyanjung negeri orang lain dan merendahkan negeri sendiri. Tapi aku menemukan sebuah motivasi kuat yang menancap dalam diri bahwa siapapun bisa menggapai angan-angan. Pernah pula kubaca tulisan tentang pengalaman tiga kompasioner yakni Della Anna, Mariska Lubis, dan Inge (tulisannya DI SINI) yang melanglang buana ke negeri lain dan menyerap hikmah-hikmah dan makna di sana. Sebuah tulisan yang inspiratif.

Beberapa tahun silam, aku juga menyaksikan film The Secret. Di situ ada kisah tentang seseorang yang memelihara impiannya untuk membeli rumah. Ia lalu menggunting beberapa gambar rumah yang paling diinginkannya. Ia menjadikannya sebagai motivasi yang melecut semangatnya. Setelah beberapa tahun berikutnya ia berhasil membeli rumah. Saat dibukanya kembali catatan harian -yang terdapat gambar rumah yang diidamkannya--, ia langsung terduduk sambil terisak. Betapa tidak, rumah yang dbelinya ternyata adalah rumah yang sejak dulu diidamkannya. Ajaib! Ia telah mewujudkan mimpi menjadi kenyataan.

Tulisan-tulisan itu telah menyalakan semangat dalam diri untuk mencoba mengikuti jejak mereka. Ini soal keberanian serta kemampuan untuk memelihara semangat di tengah terjangan pesimisme dan tatap sinis banyak orang. Kita memang terlahir pada iklim dan kondisi di mana banyak orang hanya bisa mencaci dan meremehkan impian. Dan itu seringkali menjadi petaka yang memantek langkah-langkah ajaib yang mestinya bisa kita lesatkan. Tapi hidup harus dihadapi dengan penuh keberanian sebagaimana para nelayan yang hendak melaut.  Para nelayan itu paham bahwa segala sesuatu bisa terjadi di laut. Tapi mereka telah memasrahkan keselamatan dirinya pada kecakapan meniti buih di atas laut sebagaimana diwariskan para pelaut pemberani negeri ini sejak ratusan tahun silam

Mengapa Kompasiana?

[caption id="attachment_202245" align="aligncenter" width="576" caption="saat di depan Capitol Hill di Washington DC"]

13430552971678631315
13430552971678631315
[/caption]

BERBEKAL motivasi kuat tersebut, mulailah aku menata langkah ke depan. Aku sadar bahwa belajar di luar negeri adalah mimpi buatku. Ayahku telah lama meninggal dunia. Ibuku hanyalah seorang guru sekolah dasar di Kota Baubau, yang terletak di Pulau Buton. Tapi aku punya sesuatu yang diwariskan ayah. Aku punya semangat yang menyala-nyala dan menerangi semua langkah yang akan dijalani. Meskipun aku sadar bahwa kaki ini terlampau rapuh untuk menjangkau banyak hal. Lantas, apa yang harus kulakukan?

Mengacu pada kisah dalam The Secret, aku mulai mengkhayalkan seperti apakah gerangan Amerika Serikat. Segalanya harus dimulai dari imajinasi serta angan-angan yang kuat tentang masa depan. Aku ingin membentuk masa depan melalui tulisan. Minimal, aku telah mengkhayalkannya. Blog menjadi arena yang mengalirkan semua hasrat, keinginan, serta keinginanku untuk belajar di negeri itu. Selama kurang lebih beberapa tahun, aku telah menghasilkan tulisan blog hingga 1.500 tulisan dengan berbagai tema (alamat blog pribadiku DI SINI). Tak hanya itu, aku juga bergabung di Kompasiana, demi mengasah kemampuan menulis dan berdiskusi dengan berbagai lapisan sosial. Beberapa tulisan blog, aku tampilkan pula di Kompasiana demi memancing debat dan diskusi yang intens dengan para audiens. Di sini, aku menemukan sebuah rumah yang nyaman sekaligus menantang untuk diskusi, adu argumentasi, dan bisa saling belajar.

Kompasiana mengasah kemampuan untuk mengenali isu-isu terbaru serta dinamika wacana yang tengah hangat di negeri ini. Aku juga belajar untuk mengenali isu-isu apa yang kelak akan menjadi trend di masa depan, serta apa saja yang harus dilakukan. Memang, dinamika yang terjadi di rumah sehat ini seringkali kebablasan. Tapi aku tak pernah mau menempatkan diri dalam polemik yang berkepanjangan. Aku belajar kalau setiap orang punya landasan berpikir sendiri-sendiri yang dibentuk oleh pengalaman. Adalah sesuatu yang wajar ketika seseorang berbeda pandangan. Namun amat tidak wajar jika seseorang mati-matian mempertahankan pendapatnya, tanpa harus mendengarkan yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun