Bersiaplah karena kantor Anda akan menuju kematiannya. Perubahan luar biasa dalam kehidupan kerja sedang terjadi. Lupakan pergi ke kantor setiap hari, dan mulai masuk dalam era hidup kerja yang penuh fleksibilitas jadual yang bisa dikerjakan dari rumah saja tanpa harus hadir di "ruang kantor". Nyaris, hampir semuanya bisa di kerjakan tanpa berkantor.
Sebagai dampak wabah covid-19 dan mengharuskan orang untuk Work From Home sebagai konsekuensi penerapan protokol kesehatan demi memutuskan mata rantai penyebaran virus corona yang masih terus melumpuhkan system kehidupan dimana-mana.
WFH yang telah berjalan sejak bulan Maret 2020 hingga kini dan masih beberapa bulan ke depan, bahkan bisa saja memasuki tahun 2021, telah membentuk seuah pola bahkan model pengelolaan kantor secara daring.
Dengan fasilitas teknologi informasi, media komunikasi yang semua serba digital, mendorong setiap kantor untuk dikendalikan dari jarak jauh. Dan karenanya, kantor yang selama ini sebagai tempat fisik beraktivitasnya para karyawan menjadi tidak berfungsi. Dan aktivitasnya bisa secara daring setiap saat.
Secara semantik modern office berarti menunjuk pada dapur sekrtariat yang mengelola informasi, dokumentasi, meeting dan komunikasi lainnya. Dan semua itu bisa dilakukan dan dikendalikan secara daring. Artinya, karyawan WFH masing-masing, dan semua informasi, dokumenasi, serta meeting tetap berjalan dengan "lebih baik".
Mungkinkah ini kecenderungan sangat kuat bahwa kantor itu akan menemui ajalnya, dan mati dan digantikan office secara daring saja?
Pertanyaan inilah yang hendak dijawab oleh sebah Tim Peneliti dari Harvard Business School. Ini penelitian terbaru yang mencakup responden dari seluruh dunia, dengan 3 juta orang responden di 16 kota di Amerika Serikat, Eropa dan Timur Tengah. Bagaimana pandemi covid-19 mengubah kehidupan pekerjaan manusia di kantor?
Seperti dilaporkan oleh The Economist, hasil penelitian mereka sungguh menarik untuk dicermati dan diantisipasi ke depan. Dengan membandingkan pola kehidupan pekerjaan di kantor sebelum dan selama wabah covid-19, temuannya adalah:
- Karyawan menghadiri lebih banyak rapat melalui konferensi video, daripada secara langsung.
- Karyawan mengirimkan lebih banyak email
- Karyawan menghabiskan lebih banyak waktu sejak peralihan dari WFO ke WFH Â
- Jumlah meeting/pertemuan atau rapat yang dilakukan, yang rata-rata dihadiri oleh pekerja telah meningkat sebesar 13% ketimbang rapat yang selama ini dilakukan dengan WFO. Artinya, rapat lebih sering dilakukan Ketika WFH.
- Jumlah orang yang mengikuti rapat secara rata-rata juga meningkat, sebesar 13,5%. Sangat mungkin karena rapat diadakan melalui konferensi video, tidak seperti konferensi yang terikat kantor secar fisik, dan tidak dibatasi oleh ruang karena secara daring.
- Jangka waktu meeting/pertemuan menjadi lebih pendek, sekitar 20%, atau rata-rata 12 menit. Hasil penelitian ini menemukan perbedaan menrik, yaitu orang Eropa lebih bersemangat daripada orang Amerika untuk mempersingkat rapat, paling menonjol di Brussel, Oslo, dan Zurich.
Efisiensi tidak saja dari sisi perusahaan, tetapi juga bagi si karyawan yang tidak harus menghabiskan waktu di jalan dengan seabreg biayanya serta kerepotan dan risiko yang sangat tinggi.