Mohon tunggu...
Veronica Yuliani
Veronica Yuliani Mohon Tunggu... Guru - Guru bahasa yang jatuh cinta dengan cello, panflute, dan violin.

Menulis untuk berbagi dan menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menariknya Pesan Bapak Uskup tentang Satu Hal Ini

22 Maret 2020   22:34 Diperbarui: 22 Maret 2020   22:31 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengatasi kepanikan dan keruwetan situasi akibat wabah corona, banyak orang telah melakukan berbagai tindakan kebaikan untuk membantu berbagai pihak yang membutuhkan. Salah satu contoh adalah yang tindakan kebaikan yang dilakukan oleh Di Kilsby, warga Australia yang tinggal di kawasan St Kilda, Melbourne, dengan cara mengirim pesan pendek atau SMS, atau memberikan tisu toilet bagi yang memerlukan, bahkan memberikan makanan seperti acar wortel yang dibuat sendiri (kompasiana.com).

Di Indonesia para artis juga mulai banyak yang menggalang dana bagi korban wabah corona. Ada juga yang membantu untuk keperluan peralatan medis. Bahkan Kpopers Indonesia pun turut menggalang donasi untuk melawan corona.

Wabah corona merajalela melanda semua negara di dunia telah menimbulkan ratusan korban berjatuhan. Negara-negara melakukan lockdown atau karantina wilayah. Khusus di Indonesia, pemerintah belum mengambil tindakan tersebut tetapi memberlakukan social distancing atau pembatasan wilayah. Sekolah-sekolah diliburkan, para pekerja dihimbau untuk bekerja dari rumah atau work from home.

Dengan adanya adanya himbauan social distancing kegiatan-kegiatan ibadah bersama di gereja, di masjid, di lingkungan pun di tiadakan. Khusus kegiatan ibadah di gereja dilaksanakan dengan cara streaming. Di dalam ibadah di gereja biasanya umat secara sukarela memberikan dana persembahan atau kolekte. Nah, jika misa dilakukan secara streaming lantas ke manakah dana persembahan harus di berikan?

Inilah menariknya pesan Uskup, Uskup Agung Semarang dan juga mungkin seluruh uskup di Indonesia. Gereja katolik tidak menyediakan nomor rekening bank untuk mentransfer dana persembahan tetapi justru mengajak umat untuk peduli dan berbagi bagi para pekerja harian yang kini terdampak menurunnya aktivitas masyarakat. Para pekerja yang dimaksud adalah para tukang becak, sopir angkot, dan ojol yang makin sepi penumpang, pemulung, karyawan dan di rumahkan, dll.

Kalau biasanya setiap Minggu umat merayakan Ekaristi dengan mengisi kotak kolekte, kini dana untuk kolekte bisa dipergunakan untuk membantu mereka yang berkekurangan di sekitar kita. Misalnya berbagi makanan, lauk, bumbu atau pesan gofood atau grabfood tapi pesanan kita berikan kepada sopir ojo tersebut.

Bagi saya pribadi pesan ini menarik dan mudah dilakukan. Pesan untuk berbagi ini telah disebarkan kepada melalui berbagai media sosial. Jika semua umat melakukan satu hal kebaikan saja ini akan berdampak baik bagi banyak orang. Terciptalah suasana kasih yang nyata dalam hidup yang sedang dilanda musibah ini. Inilah wujud konkret dari Ekaristi (roti yang dipecah dan dibagi).

Berkah Dalem.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun