Mohon tunggu...
A. Yousuf Kurniawan
A. Yousuf Kurniawan Mohon Tunggu... PNS Dosen -

Masih mencari ilmu dan pengalaman... https://yousufkurniawan.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Calon dokter dari Indonesia, peraih penghargaan bergengsi di Jerman

29 November 2015   21:45 Diperbarui: 22 Juli 2016   04:44 6051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamal (Foto: Dephi Bulu, 2015)

Kembali, seorang putra bangsa, calon dokter yang sedang menempuh pendidikan di Justus-Liebig University of Giessen (JLU), telah menorehkan prestasi yang membanggakan. Jamal, telah memperoleh penghargaan DAAD Preis untuk mahasiswa internasional. DAAD Preis ini diberikan setiap tahun untuk mahasiswa internasional yang memiliki pencapaian luar biasa di universitas Jerman.

Dikutip dari website resmi JLU, penghargaan ini diserahkan oleh The Vice President for Teaching and Research, Prof. Dr. Adriaan Dorresteijn, pada Akademischen Festakts der Justus-Liebig-Universität Gießen (JLU), akhir November 2015. Para komite juri telah melakukan pengamatan yang sekian lama terhadap Jamal. Dia dinilai memiliki determinasi tinggi dalam studi. Dia memiliki komitmen untuk mempromosikan dan mengintegrasikan mahasiswa internasional di lingkungan Fakultas Kedokteran (Medizine), JLU Giessen. Dia juga berperan dalam memediasi perbedaan kultur budaya di antara sesama mahasiswa dan antara mahasiswa-dosen. Hal inilah yang membuat Dr. Michael Knipper, dari Institut für Geschichte der Medizin, mengusulkan Jamal sebagai nominator penghargaan ini. Jamal menjadi contoh pengayaankehidupan akademikdi UniversitasGiessenolehmahasiswa asing.Selain itu, komitmennya untuk mempelopori adanya pelayanan kesehatan yang netral, seperti halnya medical humanitarian (Mer-C), mendapat penilaian sendiri. JLU dan DAAD yakin bahwa dia akan menjadi jembatan bagi pembangunan di Indonesia.


Jamal adalah pribadi pekerja keras dan tangguh. Selesai menamatkan pendidikan SMU nya tahun 2008 di Palimanan, Cirebon, dia berangkat ke Jerman melalui program Au pair.Sambil bekerja (Au pair) di kota Soest, dia menamatkan pendidikan bahasanya di VHS Soest di tahun 2009. Dalam rangka meraih pendidikan universitas, pendidikan pra kuliah pun dijalani di Studienkolleg Mittelhessen yang diselesaikan tahun 2011. Jalan menuju cita-cita pun makin dekat ketika dia diterima sebagai sebagai mahasiswa kedokteran di JLU Giessen. Saat ini dia sudah semester 9 dan selangkah lagi akan memperoleh gelar dokter. Semua tahap ini dilalui sambil bekerja part time.

Sepanjang yang saya ketahui, Jamal juga aktif berorganisasi baik di kampus dan di luar kampus. Di kampus salah satunya sebagai anggota perwakilan senat mahasiswa asing (AStA). Di luar kampus, dia aktif di Mer-C Deutschland e.V. dan beberapa organisasi pengajian. Dia juga menginisiasi pengajian mahasiswa Indonesia dan juga aktif dalam pengajian masyarakat Indonesia di Hessen dan sekitarnya. Dia juga salah seorang perintis pendirian Masjid Indonesia di Frankfurt.

Sesungguhnya, banyak prestasi dan aktivitas dari saudara Jamal ini. Hanya memang yang bersangkutan tidak mau menceritakannya. Sikap rendah hatinya, sifat sosialnya, kecerdasan, dan kebaikannya patut diacungi jempol. Pantas kiranya jika ada mahasiswa internasional yang setelah tahu saya dari Indonesia, kemudian bercerita: "Saya kenal dengan seorang mahasiswa dari Indonesia. Namanya Jamal. Apakah kamu juga kenal?".

(Giessen, 2015)

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun