Mohon tunggu...
Yostan Absalom Labola
Yostan Absalom Labola Mohon Tunggu... Guru - Sederhana

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Isu-isu Strategis Program Kependudukan dan KB

30 April 2017   01:32 Diperbarui: 30 April 2017   10:07 14312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Yostan Absalom Labola


Sumber gambar : http://rajapena.org

Beberapa kajian isu strategis program kependudukan dan keluarga berencana serta  usulan untuk perbaikan pelayanan keluarga berencana berupa data jumlah penduduk, laju pertumbuhan penduduk (LPP), total fertility rate (TFR), contraceptive prevalence rate (CPR), Unmet Neet dan age fertility specific rate(ASFR).

Jumlah Penduduk Indonesia

Padadasarnya masalah kependudukan Indonesia berkaitan dengan tiga aspek yaitu,kuantitas, kualitas dan mobilitas (DirektoratAnalisis Dampak Kependudukan, 2011). Dari aspek kuantitas, sesuai dataBadan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2014 Indonesia memiliki jumlahpenduduk sangat besar yang mencapai  252,164 juta jiwa, ini menempatkan Indonesia pada urutan 4 dunia dengan jumlahpenduduknya (Statistical Yearbook Of Indonesia, 2015). Sedangkan dari aspekkualitas Indonesia memiliki kualitas penduduk yang rendah, ini terlihat darilaporan pembangungan manusia tahun 2015 program pembangunan PerserikatanBangsa-Bangsa (UNDP), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada diperingkat ke-110 dari 188 negara dengan besaran IPM sebesar 0, 68 atau samadengan besaran tahun 2014. Posisi IPM Indonesia ini, sama dengan IPM negaraGabon yang mengalami kemerdekaan belakangan yaitu pada tahun 1960 (Kompas,2015). Walaupun berada pada urutan ke-110 tetapi secara keseluruhan, jikadihitung dari tahun 1980 hingga 2014, berarti IPM Indonesia mengalami kenaikan44,3 persen (Kompas, 2015). Sementara dari aspek mobilitas, persebaran populasipenduduk Indonesia terjadi ketimpangan, dimana penduduk terkonsentrasi di pulauJawa (58%), padahal pulau Jawa memiliki luas 7% dari total daratan Indonesia (Wordpress, 2015).

Permasalahan kependudukan di atas tentunya akanberdampak pada pembangunan sebuah negara yang sedang berkembang. Beberapapermasalahan yang dapat terjadi dari aspek kuantitas penduduk berdampak padapembangunan antara lain, (a) ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk danproduksi (pangan, sandang, papan), (b) pembangunan berpusat pada daerah padatpenduduk sehingga terjadi kesenjangan sosial, (c) munculnya pemukiman kumuh dikota-kota besar, sehingga ada kesenjangan social antara kaya dan miskin diperkotaan, (d) banyaknya pengangguran dan munculnya criminal. Sedangkan dariaspek kualitas penduduk, terjadi beberapa hal seperti, (a) masalah pendidikanmeliputi, rendahnya penguasaan teknologi dan rendahnya pemahaman masyarakatmerawat hasil pembangunan (fasilitas umum), (b) masalah kesehatan meliputi, pembangunanfisik terhambat, objek dan subjek pembangunan rendah, (c) tingkat pendapatandan penghasilan rendah berdampak pada, daya beli masyarakat rendah sehinggabidang ekonomi kurang berkembang baik, pembangunan hanya dinikmati oleh kelasmenengah keatas. 

Beberapaupaya yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut,(a) Permasalahan aspek kuantitas : Pengendalian jumlah dan pertumbuhan pendudukdilakukan melalui penekanan terhadap angka kelahiran yaitu pembatasan jumlahkelahiran, menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan, (b) PermasalahanAspek kualitas : (1) Bidang Pendidikan, diperlukan kebijakan berupa, wajibbelajar 9 tahun, proyek belajar terbuka bahkan pelatihan-pelatihan bagipengajar dan apresiasi terhadap karya dan beasiswa bagi penduduk yang tak mampu,(2) Bidang Kesehatan, perlukan upaya-upaya dan penanggulangan seperti,perbaikan gizi penduduk, pencegahan maupun pemberantasan berbagai penyakitmenular, sarana air bersih dan sanitasi, pembangunan sarana-sarana pada bidangkesehatan (puskesmas dan rumah sakit), pengadaan dan pengawasan obat danmakanan, dan upaya-upaya sosialisasi kesehatan tentang kebersihan tubuh danlingkungandan (3) Bidang Penghasilan dan Pendapatan, diperlukan upaya-upayauntuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan menekan laju pertumbuhan,memotivasi berwiraswasta, industrialisasi, lapangan pekerjaan, dan meningkatkanbarang jasa dan (c) Permasalahan Aspek Mobilitas, persebaran populasi pendudukdilakukan upaya seperti transmigrasi dan pembangunan industry di daerah jarangpenduduk, pemerataan pembangunan ke pelosok, sarana prasana di pedesaandiperbaiki bahkan dilakukan upaya-upaya seperti pemberdayaan ekonomi.

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Indonesia

LPP adalah perubahan (∆) jumlah penduduk pada sebuah wilayah setiap tahun. Beberapa factor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk Indonesia seperti, nalitas, kematian, migrasi (imigrasi dan emigrasi). LPP berguna untuk memprediksi jumlah penduduk suatu wilayah di masa yang akan datang, dihitung menggunakan tiga metode pertumbuhan penduduk(www.rumusstatistik.com),  yaitu :

1-5904da468c7e61b32136155a.png
1-5904da468c7e61b32136155a.png
Dari data  proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 238,5 juta pada tahun 2010 menjadi 305,6 juta pada tahun 2035 (Lihat lampiran 1). Pertumbuhan rata-rata per tahun penduduk Indonesia selama periode 2010-2035 menunjukkan kecenderungan terus menurun. Dalam periode 2010-2015 dan 2030-2035 laju pertumbuhan penduduk turun dari 1,38 persen menjadi 0,62 persen per tahun (Lampiran 2). Turunnya laju pertumbuhan ini ditentukan oleh turunnya tingkat kelahiran dan kematian (BPS, Proyeksi penduduk 2010-2035).

Total Fertility Rate(TFR) Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun