Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Litbang Kompas: Ahok Gagal Maju Putaran Kedua

11 Februari 2017   16:36 Diperbarui: 4 April 2017   17:08 4096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jika melihat hasil survei sejumlah lembaga, pemilihan gubernur dan wakil gubernur sudah bisa disimpulkan akan berlangsung dua putaran. Tidak ada satu pun lembaga survei, dari yang abal-abal sampai yang kredibel, yang menempatkan salah satu pasangan calon (paslon) unggul di atas 50 persen.

Meski beberapa lembaga survei juga memiliki kredibilitas dan track record teruji, namun mari kita “baca” hasil survei  Litbang Kompas untuk mengetahui preferensi pemilih Jakarta. Dari hasil survei yang digelar 28 Januari – 4 Februari 2017  dengan melibatkan 804 responden yang memiliki hak pilih tersebut, elektabilitas paslon  Agus Harimurti Yudhoyono – Sylviana Murni berada di urutan buncit yakni hanya meraih 28,2 persen. Sementara paslon Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat unggul dengan elektabilitas mencapai 36,2 dan paslon Anies Rasyid Baswedan – Sandiaga Salahudin Uno menempati urutan kedua dengan elektabilitas 28,5.

Hasil survei Libtang Kompas seperti menegaskan tidak ada paslon yang akan menang dalam satu putaran. Mari kita tambah-kurangkan pemilih galau dan margin of error. Meski Litbang Kompas sengaja menciptakan “pintu darurat” manakala hasil pilgub meleset jauh-  dengan mencantumkan kalimat penutuip : kesalahan di luar pencuplikan dimungkinkan terjadi, sebagai sebuah hasil survei dari salah satu lembaga (besar) yang kredibel, angka-angka yang dirilis beberapa waktu lalu itu tetap menarik untuk dikaji.

Kita mulai dari paslon nomor urut 1, Jika undecided voters sebanyak 7,1 persen plus margin of error sebesar 3,46 ditambahkan, maka  elektabilitas paslon Agus-Sylvi menjadi 38,76 persen. Sebaliknya, apabila kedua faktor tersebut dikurangkan, maka elektabilitas Agus – Sylvi tinggal 17,64.persen.

Bagaimana dengan elektabilitas paslon Ahok-Djarot? Jika kedua faktor ditambahkan maka diperoleh angka elektabiltas sebesar 46,76 persen dan 25,64 persen jika dikurangkan. Sementara untuk pasangan Anies-Sandiaga diperoleh angka 39,06 persen ketika ditambah dan 17,94 jika dikurangi.

Dengan demikian, jika mengacu pada hasil survei Libtang Kompas Pilkada DKI Jakarta 2017 akan berlangsung dua putaran sebagaimana pilkada tahun 2012 lalu. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka tidak berlebihan jika disebutkan pasangan incumbent Pilkada DKI kembali gagal mewujudkan keinginannya untuk memenangkan pilkada dalam satu putaran.

Lalu, siapa yang akan mau pada putaran kedua? Jika kembali mengggunakan hitung-hitungan hasil survei Libtang Kompas, satu kaki paslon Ahok-Djarot sudah berada di putaran kedua. Sementara paslon nomor 1 dan nomor 3 hasil saling “pukul” untuk mendapatkan satu tiket tersisa. Tetapi jika “pintu darurat” dipakai, sehingga pasangan nomor 2 pun bisa menang satu putaran, maka bukan hal mustahil justru palon nomor 1 dan 3 yang akan maju ke putaran kedua.

Bagaimana hitung-hitungannya? Kemungkinan itu terjadi manakala perolehan suara untuk paslon nomor 2 dikurangi margin of error sehingga tinggal sebesar 32,74 persen, sementara untuk kedua paslon lain justru mendapat tambahan dari pemilih galau dan margin of error(10,56) sehingga masing-masing memperoleh suara sebesar 33,48 persen dan 33,78 persen.

Hasil pastinya akan didapat setelah masyarakat Jakarta memberikan suara tanggal 15 Februari mendatang. Tetapi sebagai alat ukur untuk melihat preferensi pemilih, survei Litbang Kompas, diyakini paling mendekati kondisi yang sesungguhnya.  

salam @yb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun