[caption id="attachment_215230" align="aligncenter" width="500" caption="test pack/hidayatullah.com"][/caption] Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) berencana menggunakan Porcine Detection Kit untuk membantu memudahkan kerja auditnya. Alat ini digunakan untuk mendeteksi kandungan daging babi pada daging segar, atau produk olahan seperti bakso, nugget atau sosis. Bentuknya seperti test pack uji kehamilan pada wanita. Seperti diberitakan hidayatullah.com(29/09/2012), "(Peluang) error (alat ini) kurang dari satu persen," kata Dr. Budiatman Kepala Bidang Penelitian dan Pengkajian LPPOM MUI, pada Rakernas LPPOM MUI di Bogor, Jumat (28/09/2012). Dia menjelaskan, pripsip kerja tersebut berdasarkan reaksi antigen dan antibodi. Katanya, suatu antibodi akan dilabel dengan suatu enzim yang reaksi enzim akan menghasilkan warna merah. "Antibodi spesifik babi dilekatkan ke dalam strip (yang) mirip strip tes kehamilan,"kata Budiatman menjelaskan. Jika yang muncul dua garis merah, tandanya sampel produk olahan daging itu positif mengandung babi. Kalau hanya satu garis artinya negatif, bebas dari babi." Biaya uji sampel dengan alat ini sekitar USD. 10 dolar setiap sekali uji. Masih banyaknya produk makanan yang diduga mengandung campuran daging babi memang cukup memprihatinkan bagi negeri kita yang mayoritas muslim. Tentu saja dengan kemampuan alat deteksi ini diharapkan kerja LPPOM-MUI jadi makin mudah, cepat dan akurat tentunya. Hingga masyarakat muslim merasa aman dan nyaman. Semoga saja alat ini benar-benar dapat membantu tugas mereka dalam menguji kehalalan suatu produk makanan dari tercampurnya daging babi, serta amanah jika pengadaan alat ini nanti benar-benar terlaksana, bukan dijadikan proyek bagi segelintir oknum untuk memperkaya diri sendiri. Dammam, 29/09/2012