Mohon tunggu...
Pika Anik Yunita
Pika Anik Yunita Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswi uin sunan kalijaga prodi ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita jaman dulu vs wanita jaman sekarang

3 November 2013   19:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:38 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Wanita, ketika kita mendengar kata wanita pasti istimewa rasanya. Wanita adalah seseorang yang sangat istimewa di dunia ini. Dan di perlakukan istimewa pula. Bagi remaja khusus nya para laki – laki mempunyai wanita atau istilahnya pacar adalah idaman bahkan impian. Bagi kalangan pemuda wanita adalah cita – cita, bagi bapak – bapak wanita atau istri adalah belahan jiwa, separuh nafas, dan bagi anak – anak wanita atau ibu adalah malaikat. Bagi saya sendiri wanita itu luar biasa apalagi ibu ku beliau lah malaikatku, pahlawan ku dan segalanya buat aku.

Membicarakan tentang wanita, tiada habisnya kalau kita membicarakan tentang wanita. Mulai dari pengertian, peran dan perjalanan. Membicarakan perjalanan wanita. Dari waktu ke waktu ada saja perubahan pada seorang wanita. Kita lihat saja wanita jaman dulu dan jaman sekarang.

Wanita jaman dulu bagaikan hidup diantara dua dinding yang sangat tinggi, berpakaian rapi, bertutur kata lemah lembut, dan sikap yang feminim.  jika ingin keluar rumah saja harus meminta izin pada orang tua khusus nya bapak, orang tua mengizinkan anaknya pergi pun kalau memang itu urusan yang sangat penting terkadang ada juga yang keluar rumah di antar orang tuanya. Lewat jam 6 malam tak ada wanita yang berani keluar rumah. Berbeda dengan wanita jaman sekarang di rumah 1 menit saja bagaikan di penjara 1 tahun. Kebanyakan wanita jaman sekarang apalagi yang masih masa – masa remaja tutur katanya huuuum tidak beraturan, tidak mengerti etika dan sopan santun, sangat di sayangkan padahal mereka hidup di indonesia, indonesia sob, negeri yang terkenal dengan budaya sopan santunnya huh menyedihkan sekali.

Jaman dahulu kebiasaan wanita di pagi hari dan sore hari super duper padat, sibuk dengan hakikatnya sebagai wanita. Menurut saya sendiri hakikat wanita itu seseorang yang dilahirkan secara istimewa, istimewa. Kalau jaman sekarang para remaja dan kalangan muda bilang ahhh males gue masak kan nggak bisa masak lagian warteg masih ada, warung makan padang bertebaran kemana – mana, kalau perlu gue beli di KFC aja deh pesan antar. Betapa menyakitkan nya kata – kata itu saya sebagai wanita merasakan pedihnya dan kasihan sekali orang yang bilang seperti itu. Padahal pada dasarnya mereka hanya malas – malasan saja dan  pengen segala sesuatu itu yang instan – instan saja padahal mereka beli juga bukan hasil keringat mereka, tetapi hasil air mata dan rengekan mereka ke orang tua karena minta – minta uang belum – belum di kasih juga. Jaman dulu dipagi hari yang masih gelap gulita para wanita sudah bangun untuk mencari air, menyiapkan sarapan buat ayah – ibu tercinta di pagi hari. Selesai menyiapkan sarapan mereka masih melanjutkan cuci piring, cuci baju, nyapu sana, nyapu sini dan lain – lain, sekarang kita lihat wanita jaman sekarang kalau pagi bangunnya di buat mepet – mepet alesannya ngantuk, padahal mereka tidurnya malem – malem karena nungguin sms si doi gitu. Jaman dulu kalau urusan rumah belum selesai mereka takut di marahi sama bapak ibu nah sekarang anak yang marahin bapak sama ibunya. Wanita sekarang kalau di suruh cuci piring alesannya ogah lah, gak mau lah dan sebagainya alesannya takut kuku nya rusak, astogfirullah.

Permasalahan di atas hanyalah sedikit dari perubahan wanita jaman dulu dan sekarang, marilah kita sebagai wanita berlaku seadanya saja budayakan budaya indonesia yang dulu sangat terkenal dengan etika nya.  Jangan jadi wanita yang suka instan – instan saja, ingat kelak kita akan menjadi istri, menjadi ibu. Menyiapakan dan mengurusi rumah adalah kewajiban kalau idak berlatih dari masa muda mau kapan lagi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun