Mohon tunggu...
Febrialdi  Ali
Febrialdi Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manjada wajjada

Era et labora

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Siswa Indonesia Peringkat 64 Dari 65 Negara,Tapi Paling Bahagia di Dunia

6 Desember 2013   06:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:16 9619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
para pelajar berpegang pada batang baja sisi jembatan yang runtuh saat mereka menyeberangi sungai untuk sampai ke sekolah di Desa Sanghiang Tanjung di Lebak, Indonesia

[caption id="" align="aligncenter" width="634" caption="para pelajar berpegang pada batang baja sisi jembatan yang runtuh saat mereka menyeberangi sungai untuk sampai ke sekolah di Desa Sanghiang Tanjung di Lebak, Indonesia"][/caption] Kita masih ingat dengan berita perjuangan para pelajar di Propinsi Banten,yang begitu gigih dalam menuntut ilmu dengan cara bergantungan di sebuah jembatan yang sudah runtuh untuk mencapai sekolahnya,walaupun nyawa taruhananya,karena sedikit saja mereka lengah dan jatuh akan terseret dengan arus deras yang mengalir dibawah jembatan yang mereka lalui ini.Berita ini menjadi Headline semua media massa pada saat itu.Bahkan berita ini juga menarik perhatian dunia dan dailymail juga sempat menurunkan laporannya terkait kejadian ini. Berita ini kemudian dimuat di Dailymail.co.uk. pada tanggal 20-1-2012 dengan judul Think the school run is bad? Children face Indiana.Berita ini mengupas perjuangan anak- anak pergi kesekolah  sekilas sedang berakting layaknya dalam adekan film Indiana Jones And the Temple of Doom.Sekilas mereka seperti melakukan adekan dalam film Indiana Jones,tapi ini sesungguhnya kenyataan yang mereka jalani setiap hari untuk menempuh sekolahnya.Sungguh sangat berliku jalan yang harus ditempuh untuk mengecap pendidikan bagi anak-anak yang tinggal didaerah yang kurang mendapat perhatian dari pusat. Dunia pendidikan kita ini  selalu dihinggapi berbagai masalah pelik ,dan terutama didaerah-didaerah terpencil yang jauh dari pantauan.Mulai dari kurangnya jumlah guru,  mutu pendidikan,kwalitas guru,alat perlengkapan sekolah yang jauh dari memadai serta kondisi sekolah yang sudah tidak layak untuk digunakan.Belum lagi masalah status gurunya yang masih honor,kadang dibayar ala kadarnya,tapi lebih banyak  tidak dibayar sama sekali.Hanya karena panggilan hati nurani saja yang membuat mereka masih betah mau mengajar.Banyaknya kendala yang belum diatasi oleh dunia pendidikan kita berpengaruh pada hasil dari pendidikan itu sendiri.Hasil survei yang baru diumumkan oleh Program for International Student Assessment (PISA) tentang pendidikan dan kemampuan siswa sekolah dari 65 negara,menjadi bukti kegagalan kita dalam membenahi dunia pendidikan kita selama ini. Pada awal Desember ini sebuah organisasi dalam naungan Organization Economic Cooperation and Development (OECD) yang bernama Program for International Student Assessment (PISA) telah mengadakan sebuah survei mengenai sistim pendidikan dan kemampuan dari siswa sekolah.PISA ini telah mengadakan survei sejak tahun 2000 lalu.Survei diadakan tiap 3 tahun sekali. Pada tahun 2012 lalu PISA telah melakukan survei terhadap 65 negara didunia mewakili 80 % ekonomi global dunia.Lebih dari 510 ribu pelajar yang berusia 15 tahun dan 16 tahun telah menjalani tes yang diadakan selama dua jam.Ujian yang dilakukan meliputi,Matematika,Membaca,Ilmu pengetahuan ilmiah (Sains).Jumlah siswa yang ikut tes ini mewakili 28 juta dari total populasi 80 % penduduk dunia.Tes dilakukan selama dua jam dengan kombinasi soal ujian pilihan ganda dan terbuka.Kepala sekolah juga ikut berpartisipasi pada tes ini dengan menjawab beberapa pertanyaan tentang  latar belakang siswanya, tentang sekolahnya ,serta wawasan tentang lingkungan sekitarnya.dan sistim yang dipakai dalam proses pengajaran.Hasil survei PISA ini baru diumumkan awal Desember 2013 ini. Dalam pesannya Andreas Schleicher(OESD)mengatakan Pendidikan hari ini akan menentukan ekonomi dimasa depan.Hasil survei ini juga menempatkan negara -negara Asia Timur mendominasi peringkat 10 besar dalam bidang matematika,membaca dan ilmiah.Hasil ini juga cukup mengejutkan dimana Amerika Serikat,Inggris dan Jerman yang selama ini terkenal sebagai tempat berburu ilmu pengetahuan justru  posisi mereka terlempar dari 10 besar.Jerman berada pada posisi 16,Inggris menempati posisi 26 dan Amerika serikat pada posisi 36.Adapun untuk peringkat pertama adalah Shanghai.Shanghai sendiri mewakili negara China.Posisi kedua adalah Singapura.Ketiga Hongkong.Negara Qatar sebagai negara kaya dengan hasil minyak dan gas berada pada posisi 63 dengan nilai 376 untuk Matematika,388 untuk membaca dan 384 untuk ilmu pengetahuan ilmiah. [caption id="" align="aligncenter" width="464" caption="sumber bbc.co.uk"]

[/caption] Berikut ini peringkat 10 besar bidang Matematika dengan nilai
  • 1. Shanghai 613
  • 2. Singapore 573
  • 3. Hong Kong 561
  • 4. Taiwan 560
  • 5. South Korea 554
  • 6. Macau-China 538
  • 7. Japan 536
  • 8. Liechtenstein 535
  • 9. Switzerland 531
  • 10. Netherlands 523

Source: OECD Berikut ini 10 besar bidang ilmiah

  • 1. Shanghai 580
  • 2. Hong Kong 555
  • 3. Singapore 551
  • 4. Japan 547
  • 5. Finland 545
  • 6. Estonia 541
  • 7. South Korea 538
  • 8. Vietnam 528
  • 9. Poland 526
  • 10. Canada 525

Source: OECD Berikut ini 10 besar bidang membaca

  • 1. Shanghai 570
  • 2. Hong Kong 545
  • 3. Singapore 542
  • 4. Japan 538
  • 5. South Korea 536
  • 6. Finland 524
  • 7. Ireland 523
  • 8. Taiwan 523
  • 9. Canada 523
  • 10. Poland 518

Source: OECD Adapun data lengkap peringkat 65 negara yang berpartisipasi dalam survei ini dapat dilihat pada tabel berikut. [caption id="attachment_282154" align="aligncenter" width="698" caption="Sumber :Pdf: English OECD"]

13862774021969818442
13862774021969818442
[/caption] Peringkat siswa Indonesia berada posisi 64  dari 65 negara.Indonesia hanya lebih baik dari negara Peru yang menempati posisi paling buncit dalam survei ini. Indonesia mendapatkan nilai 375 untuk matematika,untuk membaca Indonesia mendapatkan nilai 396 dan ilmiah siswa Indonesia dapat nilai 382Posisi Indonesia berada pada dasar jurang dalam survei ini.Kita tidak usah terlalu bermimpi membandingkan dunia pendidikan kita dengan negara tetangga Singapura yang memang jauh diatas kita.Dengan negara Vietnam saja yang baru bangkit membangun negaranya kita  masih kalah jauh.Vietnam berada pada peringkat 7 untuk ilmiah dengan nilai 528. Organisasi OECD ini mengatakan perbedaan nilai Indonesia dan Peru yang  berada paling bawah dengan peringkat negara-negara peringkat atas  itu artinya  sama dengan ketinggalan 6 tahun dalam dunia pendidikan.Itu artinya dunia pendidikan kita ketinggalan 6 tahun dari China. Sedikit menghibur Siswa Indonesia walaupun peringkatnya termasuk paling rendah ,tapi dalam survei tentang kebahagian di sekolah,Siswa Indonesia menempati peringakat pertama,diantara 65 negara yang disurvei.Keadaan ini berbanding terbalik dengan kemampuan dibidang matematika, membaca dan ilmu pengetahuan ilmiah.Adapun daftar peringkat 65 negara siswanya paling bahagia bisa dilihat pada tabel dibawah ini. [caption id="attachment_282162" align="aligncenter" width="648" caption="Sumber :OECD"]
13862838971984803555
13862838971984803555
[/caption] Dari tabel diatas siswa Indonesia mendapatkan nilai kebahagian paling tinggi disusul oleh Albania pada urutan kedua dan Peru yang berada pada peringkat paling bawah dalam bidang matematika,membaca dan ilmiah berada pada urutan ketiga.Korea Selatan justru siswanya merasa paling tidak bahagia diantara 65 negara yang disurvei. Semoga saja hasil survei ini bisa menjadi cambuk bagi dunia pendidikan untuk lebih baik dan lebih maju dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di kemudian hari.Walaupun untuk mewujudkannya tidak mudah dan gampang.Masih banyak yang menjadi Pr bagi dunia pendidikan kita yang harus dibenahi dengan segera.Sekarang kita sudah ketinggalan 6 tahun dalam dunia pendidikan dengan negara Cina.Kalau tidak cepat bertindak dan berbenah dunia pendidikan kita akan semakin ketinggalan.Dengan Vietnam saja kita sudah kalah sekarang dalam dunia pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun