Fhoto/Adin Umar Lubis
Sebelumnya :
" Tuan, nama boleh sama, tapi mungkin orangnya berbeda". Nafisah mulai mempermainkan perasaan laki laki itu.
Kemudian :
" Saya yakin jika kamu adalah Nafisah gundik saya ", dia mencoba untuk memeluk Nafisah, tapi dengan lembut pula Nafisah menepisnya. Para peronggeng tidak tahu apa yang mereka bicarakan, karena dalam menyampaikan kata kata keduanya secara berbisik bisik.
      " Maaf tuan nanti dilihat orang, tidak enak dengan teman tuan yang lainnya ", dengan senyum menggoda Nafisah mengucapkan kata kata itu.
      " Kamu Nafisahkan gundik saya ?".
      " Tuan, sudah saya katakan mungkin nama kami sama, tapi orangnya mungkin berbeda. Lagi pula dari mana tuan merasa yakin jika saya Nafisah gundik tuan", lagu joget terus mengalun, Nafisah menggoyang kan tubuhnya, sesekali dia berputar dan kembali kepada posisinya semula.
      " Dari bau wangi tubuhnya saya tahu kalau kamu Nafisah ".
      " Apakah tubuh Nafisah gundik tuan itu berbau wangi?".
      " Ya, tentu ".