Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Orang-orang di Kebun Sawit (14)

15 Agustus 2017   15:15 Diperbarui: 15 Agustus 2017   17:46 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelumnya :

" Kamu telah berani berselingkuh dibelakangku ". Nafisah terdiam, tidak mengerti tentang apa yang dituduhkan oleh mandor besar Kartijo terhadap dirinya. Dia tidak pernah berselingkuh dengan siapapun selain menjadi gundik mandor besar Kartijo. Jangankan untuk berselingkuh dengan laki laki lain, terniat saja dihatinya untuk berselingkuh tidak pernah.

Kemudian :

" Saya tidak melakukan hal itu tuan ", kata Nafisah dia tidak membela diri, tapi benar dia tidak melakukannya.

 " Wanita jalang sepertimu mana mungkin mau mengakuinya ", mandor besar Kartijo, lupa bahwa sebenarnya dialah yang pantas untuk dikatakan sebagai laki laki jalang yang tidak tahu malu. Usianya yang sudah mendekati pintu kubur, bukannya berbuat kebajikan, tapi malah melakukan perbuatan perbuatan keji.

" Siapa yang telah menebar pitnah kepada tuan?", tanya Nafisah dia ingin tahu apakah yang ada didalam hatinya itulah orangnya.

" Poniah, gundik saya poniah yang member tahu saya ". Hati Nafisah sebenarnya sudah menduganya. Tapi sedikitpun dia tidak merasa ragu dan bimbang jika tuan mandor besar Kartijo meninggalkannya sebagai gundik. Sudah lama Nafisah ingin hidup merdeka, bebas dari penjajahan yang dilakukan oleh bangsanya sendiri.

 Tuan mandor besar ingat betul, ketika malam keramaian itu dia didatangi oleh gundiknya Poniah. Walaupun dengan sembunyi sembunyi mandor besar bertemu dengan Poniah dibelakang panggung acara. Sementara para petinggi perkebunan dan para mandor lagi asik asiknya menonton tari ronggeng. Pertemuan Poniah dengan mandor besar juga tidak diketahui oleh isterinya. Yang tahunya bahwa suaminya sedang menjalankan tugas keamanan dalam acara itu.

 " Kenapa kau datang kemari Poniah?". Poniah menatap sekelilingnya, dia juga takut akan ketahuan dengan isteri mandor besar Kartijo yang hadir diacara itu.

  " Tuan, saya melihat Nafisah masuk kesemak belukar di kebun sawit dengan seorang laki laki ". Poniah menunduk mengucapkan kata kata itu.

 " Siapa laki laki yang berani membawa Nafisah ".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun