Mohon tunggu...
Wintang Aji
Wintang Aji Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perkembangan Media Online di Indonesia

23 September 2017   00:25 Diperbarui: 23 September 2017   01:22 3304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Medio 1990an: Generasi pertama

Internet di Indonesia bermula pada tahun 1990-an. Awalnya adalah proyek hobi dari sejumlah orang yang tertarik membangun jaringan komputer yaitu Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo

Wabah internet mulai mengemuka di publik saat jasa layanan internet komersil pertama yaitu Indonet berdiri pada 1994.

Generasi media online pertama :

  • Republika  Online (www.republika.co.id) yang tayang perdana pada 17 Agustus 1994, satu tahun setelah Harian Republika terbit.
  • Tempointeraktif.com tahun 1996. Awak tempo yang "menganggur"karena majalah mereka dibredel rezim orde baru pada 1994 mendirikan tempointeraktif.com (sekarang www.tempo.co).
  • Bisnis Indonesia juga meluncurkan situsnya pada 2 September 1996.
  • Waspada Online (www.waspada.co.id) di Sumatera Utara Jakarta, pada 11 Juli 1997
  • Kompas Online (www.kompas.com) pada 22 Agustus 1997

Ciri-cirin media online pada saat ini:

  • Kontennya hanya memindahkan halaman edisi cetak ke internet, kecuali tempointeraktif yang tidak lagi memiliki edisi cetak.
  • berita-berita yang tayang di situs-situs media online itu bersifat statis.
  • situs-situs berita itu belum berorientasi bisnis.

Tahun 1998: Detik Sang Pelopor

Khasanah media online yang statis berubah sejak detik.com muncul.

Detik.com:

  • Digagas oleh empat sekawan yaitu Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi
  • Diunggah pertamakali pada 9 Juli 1998
  • Tidak ada media cetak yang mengindukinya.
  • Detik muncul sebagai media online otonom.
  • Meski menyandang nama Detik, tidak ada hubungan apapun antara detikcom dengan Tabloid Detik dan Detak
  • Tanpa dukungan media cetak, www.detik.com mengenalkan langgam berita baru: ringkas to the point.
  • Kerap, atas nama kecepatan, berita detik.com tidak selalu lengkap dengan unsur 5W + 1H layaknya pakem baku jurnalistik.
  • Pemiliknya yaitu Budiono mengenalkan langgam running news, yakni sebuah penyajian berita serial yang meniru cara breaking news stasiun berita CNN atau yang biasa juga diterapkan pada kantor-kantor berita asing seperti AP, AFP, atau Reuters.
  • Konsep ini mendapat tempat di hati pembaca di tengah penetrasi internet yang sangat rendah dan berbiaya mahal.

2000-2003: Booming Dotcom dan Kejatuhannya

Akhir 1990-an, dunia dilanda booming dotcom termsuk Indonesia. Hal penting yang patut dicatat pada era ini:

  • Situs-situs lokal bermunculan termasuk situs-situ berita: astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com dan berpolitik.com.
  • Euforia online di tanah air tidak bertahan lama. Kegairahan media-media online baru dengan kucuran dana besar dari para investornya rupanya tidak diimbangi dengan pertumbuhan bisnis yang baik.
  • Memasuki tahun 2002, satu per satu media berguguran, tak mampu mengongkosi biaya operasional.
  • Dua media online yang bertahan dari krisis adalah kompas.com dan tempointeraktif.com karena ditopang kokoh oleh media induknya yang berbasis cetak.
  • Sejumlah media cetak yang masih mempertahankan situs mereka: Republika.co.id; suarapembaruan.com; mediaindonesia.com, dan bisnis.com.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun