Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Timnas Garuda Hadapi Laga Penentuan, Akankah Berakhir Manis?

23 Agustus 2017   17:28 Diperbarui: 24 Agustus 2017   08:53 2406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Garuda Muda (ANTARA)

Masih lekat dalam ingatan kita, 4 tahun silam Timnas Indonesia U-19 harus menghadapi laga penentuan melawan Korea Selatan, salah satu raksasa sepak bola Asia. Stadion Gelora Bung Karno pun menjadi saksi bisu ketatnya pertandingan yang dilangsungkan pada 12 Oktober 2013 dalam kondisi lapangan basah karena hujan cukup deras. Waktu itu, tim asuhan Indra Sjafri harus menang supaya lolos langsung ke fase perempat final Piala AFC U-19.

Hebatnya, waktu itu Evan Dimas, dkk. bisa bermain lepas, tanpa beban, dan sangat merepotkan para pemain Korea Selatan. Liukan Maldini Pali dan Ilham Udin terbukti cukup ampuh dan memberi ruang bagi kapten Evan untuk mencetak tiga gol yang membawa Timnas Indonesia mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2. Hasil yang membawa Indonesia memuncaki klasemen Grup G, unggul 3 poin atas Korea Selatan.

Sebelum laga menentukan itu, tim yang sama juga berlaga dalam partai penentuan melawan Vietnam, pada final Piala AFF U-19 yang dihelat di stadion Delta, Sidoarjo. Timnas Indonesia muda yang "dihantui" oleh kegagalan demi kegagalan para seniornya setelah sampai pada partai final, dapat mengatasi tekanan dan keluar sebagai juara setelah mengandaskan Vietnam dengan skor 7-6 (adu penalti).

Namun, tak selamanya laga penentuan berakhir dengan manis. Jika mengingat kembali, ada beberapa laga penentuan bagi Timnas Indonesia, termasuk beberapa laga final Piala Tiger (AFF) tahun 2000, 2002, 2004, dan 2010 dan final SEA Games 2011, semuanya berakhir dengan kegagalan. Gelar juara tak berhasil diraih sekalipun sudah sangat dekat dalam jangkauan.

Kini, giliran Timnas Garuda Muda U-22 yang akan menghadapi laga penentuan di ajang SEA Games 2017. Memang bukan laga final, tetapi sangat menentukan kiprah Timnas Indonesia U-22 pada SEA Games 2017 ini. Semalam ujian pertama sudah berhasil dilewati, dengan perjuangan ekstra keras saat menahan seri Vietnam dengan skor 0-0. 

Hari ini laga terakhir melawan Kamboja akan menentukan nasib Hansamu Yama, dkk. Menang dengan skor minimal 3-0 adalah "harga mati" supaya bisa lolos ke semifinal tanpa menggantungkan nasib pada laga Thailand vs Vietnam. Apakah laga tersebut akan menjadi beban atau justru motivasi berlipat? Semuanya tergantung pada para pemain yang akan menjalaninya di atas lapangan.

OPTIMISTIS BOLEH, TAPI JANGAN MEREMEHKAN ATAU OVER CONFIDENCE PADA LAGA TERAKHIR

Coach Luis Milla memiliki prinsip bahwa dalam sepak bola, setiap lawan harus dihormati. Takut jangan, minder dilarang, juga nggak boleh menganggap remeh lawan yang dianggap mudah dikalahkan. Dalam sepak bola, faktor nonteknis dapat berpengaruh pada hasil akhir pertandingan. Sebuah tim boleh secara teknis berada setingkat di bawah lawannya, tetapi kalau faktor nonteknis dapat dimanfaatkan, maka hasil pertandingan bisa berpihak pada tim tersebut.

Nah, menghadapi laga penentuan melawan Kamboja yang kalah terus dalam 4 pertandingan sebelumnya, sikap optimis boleh diusung, tetapi jangan sampai meremehkan dan merasa pasti menang (terlalu percaya diri). Sebelum peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan, sebelum kepastian lolos ke semifinal diperoleh, perjuangan Timnas Indonesia sama sekali belum usai. 

Skor minimal 2-0 harus diupayakan pada babak pertama, supaya memberi sedikit tekanan pada laga Thailand vs Vietnam yang akan bermain pada waktu bersamaan. Selanjutnya, pada babak kedua para pemain dapat berupaya untuk mencetak gol-gol tambahan guna memastikan tiket ke babak semifinal secepat mungkin.

Selain itu, faktor dukungan dari penonton yang membludak dalam laga-laga Timnas Indonesia pada SEA Games kali ini juga dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak semangat para pemain untuk memberi yang terbaik. Kecuali nantinya Indonesia berlaga melawan tuan rumah, setiap laga rasanya dapat dianggap sebagai laga kandang karena tribun stadion dikuasai oleh para pendukung Timnas Garuda Muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun