[caption id="attachment_206313" align="aligncenter" width="640" caption="Halaman depan situs Indonesia.go.id"][/caption] Melongok situs web Indonesia.go.id sungguh membuat dahi mengkerut. Situs ini seharusnya menjadi salah satu etalase utama saat orang ingin tahu lebih dalam tentang Indonesia. Namun, situs yang bertajuk ‘Portal Nasional Republik Indonesia’ ini nyatanya jauh dari harapan. Sekretariat Negara Republik Indonesia sebagai pengelola situs belum mampu menyuguhkan konten yang profesional. Situs Indonesia.go.id seolah menjadi kumpulan link dan kumpulan berita dari situs lain. Disebut kumpulan link karena situs ini banyak mengarahkan pada layanan ke situs-situs kementerian atau lembaga nasional lainnya. Sebenarnya maksudnya baik, yakni mengarahkan pengguna untuk menuju lembaga terkait. Namun, jika kumpulan link ini terlalu mendominasi wajah situs kok sepertinya tidak ada hal baru yang bisa disuguhkan oleh sebuah ‘Portal Nasional Republik Indonesia’. Kemudian terkait konten berita. Saat saya berkunjung Selasa (18/9/2012) pagi, berita terbaru yang masih nangkring di wajah situs adalah berita yang diupload pada Kamis (13/9/21012). Berita yang tampil bahkan hanya hasil comotan mentah-mentah dari situs Kementerian atau lembaga negara lain. Meski disertai link sumber berita, terkadang berita dari situs Kementerian pun malah mengambil dari situs media nasional. Semestinya institusi sekelas Sekretariat Negara memiliki tim khusus IT dan media yang mampu memproduksi sendiri konten berkualitas. Bukankah setiap kegiatan kenegaraan selalu ada dokumentasinya? Kenapa bukan foto dan berita tersebut yang selalu diupdate untuk mengisi situs Indonesia.go.id? Sebuah portal nasional pastinya juga memiliki menu pilihan untuk mengubah bahasa, dan Bahasa Inggris adalah pilihan wajib. Namun, sekali lagi sangat disayangkan tidak semua konten di situs tersebut yang bisa berganti menjadi Bahasa Inggris meskipun sudah diklik menu “ENGLISH” di pojok kanan atas situs. Parahnya, hal ini terjadi pada konten berita yang selalu memunculkan kalimat “There are no translations available” pada awal berita yang tetap “ngomong” Bahasa Indonesia meski sudah diganti Bahasa Inggris. Hal ini jelas memalukan terjadi pada portal nasional yang kemungkinan besar bakal diakses oleh pengguna dari luar negeri yang memiliki kepentingan dan ingin tahu tentang Indonesia. [caption id="attachment_206316" align="aligncenter" width="640" caption="Terjemahan ke Bahasa Inggris yang tidak tersedia"]