Mohon tunggu...
Monica Warih
Monica Warih Mohon Tunggu... Relawan - Personal

Hidup sederhana namun bermakna bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penggunaan "Video Games" sebagai Sarana Kegiatan Jurnalistik

12 Februari 2018   04:50 Diperbarui: 12 Februari 2018   06:28 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Perkembangan zaman berlangsung sangat cepat. Perkembangan tersebut berlangsung di segala bidang, termasuk bidang komunikasi. 

Komunikasi menyangkut hal-hal tentang media dan jurnalistik. Dalam perkembangannya, jurnalistik tidak hanya dilakukan melalui koran, televisi, maupun radio saja. Mulai banyak media-media lain yang dikembangkan sebagai sarana melakukan kegiatan jurnalistik, salah satunya adalah melalui video games.

Video games dalam artikel The Future of Journalism menjadi salah satu media yang  digunakan sebagai sarana kegiatan jurnalistik. Sifat interaktif dari video games memberi kesempatan kepada para jurnalis untuk menjangkau khalayak dengan cara baru yang hebat. Proporsi gamer tumbuh setiap tahunnya.

Video games bukan hobi masa muda yang ditinggalkan orang saat mereka bertambah tua. Sebaliknya, mereka menjadi lebih tertantang untuk melanjutkan games ke level-level dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa gamer cenderung melakukan tindakan sosial dengan orang lain sesama pemain video games.

Pablo Dopico, salah seorang pembuat games, seperti dikutip BBC dalam The Future of Journalism, mengatakan bahwa video games dibuat seperti kenyataan yang ada. Games tersebut dibuat dengan mengembangkan ide-ide berdasarkan pengalaman.

Seperti games mengenai taktik militer. Pablo Dopico mengatakan bahwa games tersebut membutuhkan banyak keterampilan dan pengetahuan tentang taktik militer. Hal tersebut bertujuan untuk menggambarkan pertarungan militer modern secara akurat. Ia juga mengatakan bahwa games tersebut memiliki banyak pemain dari militer. Mereka berkontribusi dari pengalaman mereka, dan mereka menjadi tempat berkonsultasi tentang akurasi suatu informasi.

Orang-orang yang bermain games tersebut seperti langsung kembali dari medan perang dan mereka menyukai perasaan realisme yang mereka dapatkan. Beberapa anggota tim bahkan benar-benar melakukan latihan militer.

Video games memungkinkan pendekatan yang berbeda. Seorang jurnalis video game dapat membuat model bagaimana segala sesuatu bekerja dan berinteraksi dengan model saat liburan. Dari hasil interaksi tersebut, jurnalis dapat mengembangkan ide dan membuat game berdasarkan data-data yang ada.

Dalam artikel The Future of Journalismdisebutkan bahwa video games Seri Sim City adalah contoh sempurna dari komunikasi interaktif antar para pemainnya. SimCity adalah permainan simulasi membuat kota pada komputer pribadi yang dirancang oleh Will Wright dan pertama kali dirilis pada 1989.

Meski tidak dimaksudkan sebagai jurnalistik, game-game ini bisa digunakan untuk meningkatkan pemahaman akan subjek faktual. Sim City menempatkan pemain untuk bertanggung jawab merencanakan, membangun, dan beraktivitas di kota. Mulai dari hamparan lahan kosong, pemain harus membangun jaringan energi, menyiapkan dan memberikan layanan. Proyek ini membutuhkan pemahaman internal tentang konsep yang sangat nyata seperti infrastruktur, kebijakan perpajakan, penganggaran dan praktik zonasi.

Nilai game untuk jurnalisme

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun