Saya suka merasa geli kalua ada orang yang mengatakan Tuhan itu tak perlu dibela. Agama itu tak perlu dibela, Kitab Suci tak perlu dibela. Saya yakin orang itu mungkin tidak pernah belajar sejarah. Mungkin tidak pernah sekolah dan mempelajari Ilmu Pengetahuan Umum.
Kalau ada yang mengatakan Agama memang membuat umat manusia terkotak-kotak, tentu saya setuju. Memang demikian adanya sejak zaman nabi Ibrahim.
Makanya kita semua harus bangga dengan Indonesia yang punya banyak agama dan selama ini terjaga toleransinya.
Tidak ada orang yang boleh melecehkan agama orang lain. Itu syarat utamanya kebinekaan kita.
Lalu ketika ada orang yang tiba-tiba melecehkan agama orang lain tetapi ternyata dibela mati-matian oleh kaumnya, ini berarti sedang memancing permusuhan.
Seharusnya bila ada seseorang dari kaum kita yang menghina agama lain, seharusnya kita sendiri yang menghukumnya. Tetapi yang terjadi saat ini malah yang bersalah dibela mati-matian. Ini kan sama saja memancing perang.
Dimana-mana tawuran masyarakat terjadi karena sebuah kampung melindungi warganya yang bersalah. Kampung lain tidak terima makanya mereka menyerang kampung itu.
Jadi kalau ada orang yang melindungi kaumnya yang melakukan sebuah kesalahan maka orang itu sudah pasti kampungan.
Kembali ke frasa Agama tidak perlu dibela. Ini hanya orang-orang yang tidak mengenal sejarah saja yang bias mengatakan hal itu. Dia tidak tahu yang namanya Perang Salib, Perang Badar dan perang-perang besar lainnya dalam sejarah peradaban manusia. Dia tidak kenal dengan Kerajaan-kerajaan Islam, Kerajaan Hindu, Kerajaan Kristen yang pernah ada.
Perang Agama sudah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu. Lah itu belain apa sih kalau bukan belain Agamanya?
Jadi kalau ada komunitas masyarakat yang ingin membela Agamanya agar Agamanya tidak dilecehkan salahnya dimana?