Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Dunia Merespon Fashion Muslim dari Istanbul Modest Fashion Week, Turki, Bagaimana Indonesia?

19 Mei 2016   03:30 Diperbarui: 19 Mei 2016   16:10 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Franka Soeria (AP Photo/DailyMail)

Istanbul, Turki menjadi tempat bertemunya perempuan berhijab dari berbagai negara dengan latar belakang budaya, juga persepsinya tentang fashion muslim. Di negara sekuler dengan mayoritas warganya adalah muslim, sebuah pertunjukkan fashion muslim digelar, Istanbul Modest Fashion Week atau IMFW, menghadirkan media asing dan komunitas hijab dari berbagai negara. Bahkan sosok perempuan berhijab, para influencer, pun hadir merayakan ajang silaturahim perempuan berpakaian tertutup yang bagi sebagian orang di Turki atau negara barat lainnya, masih asing bahkan disebut konservatif.

Memantau media sosial beberapa teman di Turki, pada 13-14 Mei 2016 saat berlangsungnya IMFW, saya tergerak ingin menuliskan cerita para perempuan Indonesia yang berpartisipasi dalam ajang silaturahim komunitas hijabers dunia ini. Mengikuti beberapa kegiatan mereka melalui media sosial membuat saya terkagum-kagum, saya pun turut berbagi kebanggaan lewat media sosial. Hingga akhirnya saya membaca artikel dari media ternama di Inggris, Daily Mail ini, saya semakin tergerak ingin menuliskan opini sekaligus bertanya, kenapa media mainstream di Indonesia tak mengangkat kisah menarik para perempuan Indonesia ini?

Artikel di Daily Mail ini bukan sekadar laporan kegiatan International Modest Fashion Week, namun ada isu di dalamnya, tentang perspektif masyarakat Turki bahkan warga dunia tentang modest fashion/conservative wear/muslim fashion, apa pun itu istilahnya, yang mewakili busana muslim. Silakan membacanya di sini.

Membaca artikel itu saya berasumsi, bukan perkara mudah mengadakan pergelaran akbar, pertama kalinya, hajatan fashion muslim di negara yang masih asing dengan busana muslim Saya pikir, ini adalah terobosan yang dijalankan dengan penuh keberanian. Berlangsungnya IMFW ini menjadi sorotan dunia. Kantor berita ternama The Associated Press bahkan mengirim jurnalisnya meliput ajang ini.

Saat mulai menulis ini, saya belum mendapatkan informasi lebih banyak dari teman-teman di sana. Mungkin karena mereka masih sibuk menghelat acara. Pesan saya pun berbalas dari teman Chaera Lee yang mewakili Indonesia dengan brand fashion muslimnya, MeeMaa Style  atas mentoring desainer fashion muslim ternama Indonesia, Najua Yanti Ramadhan.

Dok Pribadi Najua Yanti
Dok Pribadi Najua Yanti
“Responsnya baik. Undangan bagus, banyak media dan blogger dunia. Komunitas hijab dunia juga hadir,” tulis Chaera Lee.

Chaera Lee adalah perempuan Indonesia, desainer yang mendapatkan kesempatan dan memiliki kesiapan memamerkan kreasi fashion muslimnya di komunitas dunia. Atas arahan dari mentornya, Najua Yanti (Founder Hijabersmom Community), Chaera Lee yang aktif di Hijabersmom Community Bekasi, mengenalkan koleksi fashion muslim MeeMaa Style bersama Lisandra.

Selain Najua Yanti, Chaera Lee juga mewakili Indonesia di IMFW bersama para seniornya, Hannie Hananto, Monika Jufry, Irna Mutiara, serta dua brand mewakili Indonesia Fashion Chamber (IFC) yakni Anggia Handmade dan De Irma.

AP Photo/DailyMail
AP Photo/DailyMail
Modest Fashion
Istilah Fashion Muslim tak dimunculkan di pergelaran ini. Melakukan gebrakan dengan tetap menghargai perbedaan sudut pandang, saya nilai menjadi alasan di balik penggunaan nama Modest Fashion Week. Istilah “Modest” memang kerap diasosiasikan dengan busana muslim atau fashion muslim. Istilah yang menunjukkan bahwa perempuan berjilbab menggunakan busana yang santun, menutup auratnya, tidak membentuk lekuk tubuh, tidak transparan, tidak ketat, namun tetap bisa bergaya dengan berbagai selera penggunanya.

Bagi saya, pilihan busana kembali kepada selera dan gaya personal seseorang termasuk perempuan berjilbab, juga dipengaruhi proses perjalanan hidupnya dalam memahami hijab, bahkan tingkat ekonominya pun berpengaruh. Soal memilih busana muslim yang tetap memenuhi aspek gaya hidup, namun patuh pada syariat, saya pun mengambil kesimpulan pribadi, butuh pengeluaran lebih untuk itu dan tingkat ekonomi seseorang akan mempengaruhi daya beli. Umumnya busana muslim yang stylish dan syar’i harganya cukup tinggi. Pilihannya, padu padan busana, lebih hemat namun kadang ada beberapa aspek persyaratan dasar tak terpenuhi. Hingga akhirnya paling aman pilih gamis atau abaya yang stylish, lalu berjilbab yang menutupi dada, maka terpenuhilah kriteria busana muslim di antaranya longgar atau tidak ketat, tidak transparan, tidak membentuk lekuk tubuh. 

Sampai di sini saya mau katakan bahwa busana muslim, fashion muslim, busana Islami sangat banyak variannya. Kreativitas desainer, UKM, dan industri teruji dengan semakin tingginya kebutuhan busana muslim, apalagi di Indonesia dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, yang setidaknya ada kebutuhan bagi pengguna hijab ataupun tidak untuk berbusana muslim, baik dalam keseharian maupun penggunaan khusus dalam perayaan agama. Baik dari kalangan yang sedang belajar berhijab sampai yang tahapannya sudah nyaman berbusana abaya/gamis dengan beragam modelnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun