Mohon tunggu...
Syaripudin Zuhri
Syaripudin Zuhri Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar sampai akhir

Saya senang bersahabat dan suka perdamaian. Moto hidup :" Jika kau mati tak meninggalkan apa-apa, maka buat apa kau dilahirkan?"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gara-gara Dikorupsi EKTP Nelangsa

19 Juli 2017   20:30 Diperbarui: 19 Juli 2017   20:36 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tikus-tikus berdasi menggeragoti EKTP rakyat. Sumber: sindonews.com

Gara-gara koruptor,  EKTP saya sampai saat ini belum jadi-jadi juga. Anda mungkin mempunyai pengalaman yang sama. Rencana pemerintah DKI yang berusaha memberikan pelayan yang cepat, tepat dan murah, menjadi terbengkalai. Tidak semuanya memang, tapi saya dari sekian banyak orang yang meng alami keterlambatan mempunyai EKTP.  Koruptor memang seperti tak habis-habisnya berusaha menggeragoki uang Negara, yang pada ujung-ujungnya,  ya uang rakyat juga, karena rakyatlah yang membayar pajak.

Memang terlalu! Minjam istilahnya Bang Rhoma Irama. Urusan EKTP yang kalau dibayar orang perorang paling-paling hanya beberapa puluh ribuan atau bahkan gratis, seperti yang tercantum di loket-loket kantor pemerintah daerah, dalam hal ini Pemda DKI. Pelayanan yang cepet, tepat dan murah memang sudah saya rasakan, mungkin penduduk DKI lainnya juga merasakan hal yang sama. Urusan satu pintu sudah terlaksana, dan itu saya juga rasakan ketika mengurus EKTP, yang karena belum jadi-jadi juga, sampai-sampai lurah berganti itu EKTP belum jadi juga.

Pegawai di kelurahan, sudah bagus dan lancar, saya sengaja tak menyebut kantor kelurahannya, biarkan berjalan seperti biasanya.  Bahkan Pak lurah mencontohkan, Beliau  balik ke kantor lagi untuk absen setelah ada kegiatan di luar kantor, dan itu saya saksikan sendiri, karena KK saya harus diganti, lurahnya sudah ganti, namun dalam KK( Kartu Keluarga) tersebut belum ada tanda tangan lurahnya. Nah sekalian urusan EKTP tentu saja berusan dengan KK, karena harus diketahui Pak Lurah, nah Pak Lurah saat saya sedang mengurus EKTP sedang ada kegiatan di luar, karena waktu mepet, ya terpaksa nunggu Pak Lurah yang kata petugas dibagian EKTP, " Beliau akan balik lagi, sekitar jam 14.00".

Saya tungguin, akh ternyata benar...! Pak Lurah kembali lagi ke kantor setelah kegiatan di luar. Beda sekali di jaman Orba dulu, bila pejabat ada di luar kantor ketika jam kerja, dan jam kerja tersebut nyaris tutup, maka tak akan kembali lagi ke kantor, dan tak ada yang berani mengubrisnya. Nah sekarang berbeda, system pelayan masyarakat di Pemda DKI, khususnya di  kantor Kelurah tempat saya berdomisili, telah berubah. Lebih nyaman lagi ketika jam istirahat, ada musholah di belakang kantor, kecil,  tapi lumayan rapih dan nyaman untuk beribadah, apa lagi dikala bulan ramadhan, kebetulan urusan EKTP ini saya lakukan saat liburan di bulan puasa,  menjelang dan sesudah Idul Fitri 1438 H yang lalu.

Banyak yang saya temukan saat liburan di Indonesia, banyak perubahan yang saya lihat secara fisik. Jalan-jalan yang mulai tertata dan kemacetan total seperti  tahun-tahun sebelumnya sudah jarang saya temukan, bahkan ketika tiba dan kembali ke Moskow, masuk jalan tol baru via Jakarta Utara ke Bandara Cengkareng lancar... selancarnya, sehingga waktu yang dibutuhkan hanya kurang lebih 1,5 jam saja, luar biasa! Majulah Indonesia ku.

Namun ada yang menarik ketika saat liburan, iseng-iseng habis acara keluarga di sekitar Bekasi, saya dan saudara-saudara rekreasi ke Tanjung Pukis di Krawang. Sekedar ingin tahu. Aha .... Yang ini punya cerita sendiri, lain kali aja.

Jadi cukup sekian dulu urusan EKTP, yang membuat rakyat gregetan dengan para ulah koruptor berdasi di lembaga terhormat, bahkan ketuanya, benar-benar terlalu! Duit rakyat digeragotin terus menerus, uang orang banyak dimakan, terlalu!

Gara-gara dikorupsi EKTP saya sampai saat ini belum jadi, padahal sudah dua tahun ngurusnya, KTP yang lama sudah habis masa berlakunya, sementara sekarang hanya pegang resi yang berlaku 6 bulan sejak dikeluarkan. Akankah  EKTP saya jadi di tahun ini? Kepada siapa rakyat mengadu, kalau ketua di lembaga perwakilan rakyat justru yang nilap duit rakyat, duit untuk EKTP, yang dampaknya sampai saat ini banyak rakyat yang tak punya EKTP, termasuk saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun