Mohon tunggu...
Varhan AZ
Varhan AZ Mohon Tunggu... Auditor - Penyemangat

Beneficial #ActivistPreneur

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menang Kalah, Hati Kami untuk Indonesia

17 Juni 2017   14:10 Diperbarui: 17 Juni 2017   18:45 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Oleh : Varhan Abdul Aziz

Indonesia membutuhkan semangat. Dan Olahraga menjadi satu motivasi bagi dahaga persatuan bangsa ini. Indonesia Open semalam telah membuktikan betapa Nasionalisme rakyatnya jangan pernah diragukan. Mereka terus hadir, mendukung prajurit bulutangkis yang sedang berperang, untuk bangsanya, untuk negaranya.

Satu persatu harapan tumbang. Tapi doa terus teriring untuk martabat bangsa yang jaya. Bagi kalian yang telah berjuang, tegaklah dalam kebanggaan, kalian telah melakukan yang terbaik di lapangan. Disaat kami hanya bisa menyaksikan dan berucap, kalian sudah berbuat. Di lain hari kalian akan menang.

Satu persatu bangku isi mulai dikosongkan, oleh mereka yang bersedih karena tidak tahan melihat kesedihan yang lebih. Bilamana ada satria Indonesia lainya yang gugur. Namun disana ada satria sebenarnya yang menanggung beban seluruh pejuang yang berlaga. Ketua Umum PBSI yang tetap bertahan sejak awal hingga akhir seluruh pertandingan dilangsungkan.

Tidak sekalipun ia berniat pergi meninggalkan. Bahkan saat ia tahu banyak pasukanya yang tumbang.

Media senang memberitakan kekalahan. SIbuk menyalahkan mereka yang mengurus segala keperluan para pejuang, dan sibuk mengelukan nama atlit yang menang, seringkali mengabaikan jasa orang -- orang dibalik layar. Saya terharu, karena Wiranto masih tetap duduk disana.

Ia bisa saja pergi dengan raut wajah kecewa. Tapi tidak. Ia tetap berada disana.

Kecerdasann emosinya sangat matang. Usai pertandingan ia salami setiap yang berjuang, sekalipun mereka yang tidak menang. Ia angkat moral mereka, ia paham, masih banyak pertempuran didepan untuk dimenangkan. Biarlah hari ini menjadi satu lagi pembelajaran, untuk kejayaan gemilang didepan.

Betapa sejarah mencatat, Adolf Hitler, meninggalkan pertandingan atletik ,ketika Jesse Owen, Pelari Olimpiade asal Amerika Memenangkan medali emas Olimpiade Berlin di 4 Kelas berbeda, dan memecahkan rekor dunia. Hiter pergi karena sikap rasisnya pada manusia berkulit warna. Perbuatan yang memalukan.

Semalam, Indonesia mendapat pelajaran berharga. Kemenangan yang sesungguhnya , tidak selalu hadir dalam bentuk hasil. Ia datang dalam rupa proses , perjuangan, dan kesungguhan.

3 Pejuang kita tetap bertahan menatap Semifinal dengan keyakinan untuk mempersempahkan juara bagi Negeri tercinta. Bukan hanya mereka yang bertanding, setiap elemen dibelakang panggung itu, mereka yang tidak terlihat di layar kaca juga bekerja untuk Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun