Mohon tunggu...
Bola

Surat Terbuka kepada Operator Torabika Soccer Championship 2016

29 April 2016   11:35 Diperbarui: 29 April 2016   11:42 1679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kepada yth

PT. Gelora Trisula Semesta (Operator Torabika Soccer Championship)

Di Tempat

Pertama-tama kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu Operator TSC, karena atas kesediaan saudara maka kompetisi liga di Indonesia kembali berjalan, walaupun masih dalam status sanksi FIFA. Kami sangat mengapresiasi niat baik dari operator TSC dalam rangka untuk menggairahkan kembali atmosfer kompetisi sepakbola di Indonesia. Namun dalam menjelang pelaksanaan kompetisi bergulir, ada satu hal yang mengganjal kami selaku bagian kecil dari jutaan komunitas supporter di seluruh Indonesia. Hal yang mengganggu tersebut adalah terkait pasal 55 mengenai adanya aturan dari PT GTS selaku operator TSC yang melakukan pelarangan kepada supporter sepakbola untuk membawa Giant Flag. Menurut kami aturan tersebut terkesan dipaksakan dan sangat mengada-ngada, karena menurut kami Giant Flag bukanlah sesuatu yang membahayakan dan dapat menggangu jalannya pertandingan sehingga harus diharamkan. 

Kami menyadari bahwa adapula kekhawatiran-kekhawatiran dari aparat keamanan ataupun penyelenggara yang mengkhawatirkan bahwa tiang penyangga untuk mengibarkan bendera tersebut dapat digunakan untuk memukul orang ataupun menusuk orang. Menurut kami kekhawatiran tersebut sangat berlebihan dan cenderung paranoid karena tiang penyangga yang biasa digunakan untuk Giant Flag biasanya terbuat dari bahan fiber lunak bahkan banyak pula yang menggunakan tiang pancing yang ketika dipanjangkan akan menjadi lentur, apabila diibaratkan secara ekstrem mungkin lebih keras alat kelamin pria ketika ereksi dibandingkan dengan tiang yang sering digunakan untuk menyangga Giant Flag. Jadi menurut kami tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Sebaliknya Giant Flag justru akan meningkatkan gairah dan  kemeriahan dari sebuah pertandingaan itu sendiri. Bapak/Ibu selaku operator harus ketahui, bahwasanya suporter sepakbola tidak bisa disamakan dengan penonton bioskop yang memang mungkin mencari kenyamanan, cukup beli tiket, duduk menikmati film dan pulang.

 Oleh karena itu mereka dinamakan supporter sepakbola bukan penonton sepakbola. Seorang supporter sepakbola mempunyai tugas mulia untuk memberikan dukungan dan membakar semangat tim kesayangannya ketika sedang bertanding, dan mengibarkan bendera merupakan salah satu dari banyak cara untuk mengekspresikan dukungan tersebut. Oleh karena itu kami sangat berharap bahwa aturan tersebut dapat dievaluasi kembali agar ke depan stadion-stadion di Indonesia tetap meriah dengan banyaknya bendera yang dikibarkan oleh para supporter di dalam stadion.

Mungkin itu Inti dari permasalahan yang bisa kami sampaikan, ini adalah suara pribadi kami sebagai sebuah kelompok. Kita juga menyadari mungkin saja ada pendapat yang berbeda dikalangan kelompok supporter lain, namun menurut kami itu hal yang wajar karena kita hidup di alam demokrasi. Menurut kami demokrasi yang sesungguhnya dan paling jujur adalah di tribun stadion, dimana para supporter dapat bermusyawarah dan menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa melihat status kedudukan seseorang, oleh karena itu iklim yang sudah baik ini tidak perlu lagi diperumit oleh banyaknya aturan-aturan yang kurang penting.

Demikian yang dapat kami sampaikan dan kami sangat berharap suara kami dapat diperhatikan agar pihak penyelenggara dapat membuktikan bahwa supporter bukan hanya dijadikan komoditas untuk meraih profit, tetapi juga suaranya dapat didengarkan dan dipertimbangkan. Terakhir saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya, saya berharap semua yang membaca surat terbuka ini dalam keadaan sehat dan bahagia. Hidup Persib !!!!

VIKING FRONTLINE

 ( salah satu distrik dari keluarga besar Viking Persib Club)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun