Peran lembaga survey yang " terpecaya" adalah sebagian cara untuk bisa " memetakan kekuatan diri sekaligus kekuatan lawan,sebagai misal kemenangan Ahok dalam putaran pertama dikaji secara mendalam.
Dari 489 TPS yang dimenangkan Ahok dijumpai fakta menarik,yaitu mayoritas punya DPTB(Daftar Pemilih Tambahan Baru ) bila diprosentase capai 96% ,bila didalami temuan tsb juga dijumpai fakta aneh semisal kartu keluarga yang mendadak jumlah anggota keluarganya " menggelembung " artinya terjadi penggelembungan anggota keluarga.
Khusus strategi pihak Anies-Sandi dalam pemenangan adalah dijumpai fakta menarik ,yaitu masyarakat lebih tertarik dengan program yang menyentuh secara langsung " kepentingan/masalah " yang dihadapi sehari hari seputar kesejahteraan mereka.
Soal lapangan kerja,tempat tinggal,pendidikan ,kesehatan, tentu saja soal klasik lainnya seputar banjir dan macet JakartaÂ
Kartu jakarta pintar plus/kjp plus,kartu jakarta sehat plus/ kjs plus diluncurkan dan diklaim punya kelebihan dibanding kjp dan kjs yang ada.
OCE OKE ( one comunity enterpreunership for one kecamatan ) diluncurkan,tujuannya unt bentuk komunitas kewira usahaan tiap kecamatan disertai beragam kemudahan sehingga komunitas tersebut mampu menciptn lapangan usaha sekaligus lapangan kerja dilingkungan masing masing.
Terkait sulitnya dapat hunian terjangkau,Aniees juga luncurkan program rumah murah dengan 0% uang muka.
Intinya dibalik kampanye negatif bernuansa SARA saat ini,ternyata " akal sehat " jadi pilihan utama warga,Anies-Sandi mampu yakinkan warga,untuk bersama sama selesaikan persoalan warga untuk Jakarta yang lebih baik.
Tampilan Anies- Sandi yang merangkul,bersahabat,mau mendengar aspirasi warga sekaligus dinilai mampu menjalankan janji kampanye yang dinilai " realistis " adalah nilai lebih Anies- Sandi sehingga " ratingnya " pelan tapi pasti meningkat.
Bagi Anies, Ahok bukan lawan,tapi teman dalam berdemokrasi,kampanye damai no SARA adalah kampanye unggulan Anies.